![]() |
(Foto:Ilustri Pengenalan Paspor Indonesia) |
Keputusan tersebut
disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi
Yusman. “Setelah melalui evaluasi secara menyeluruh, Ditjen Imigrasi memutuskan
untuk menunda implementasi paspor desain merah putih. Keputusan ini diambil
dengan penuh pertimbangan dan tanggung jawab, serta melibatkan banyak pihak”,
jelasnya.
Lebih lanjut Yuldi
mengungkapkan bahwa, efisiensi anggaran mengharuskan Ditjen Imigrasi untuk
meninjau ulang kebijakan-kebijakan yang akan dilaksanakan. Keputusan tersebut
juga diambil setelah mempertimbangkan saran dan masukan dari masyarakat, dengan
memperhatikan tingkat urgensi serta dinamika ekonomi yang tengah bergulir.
Pasca peluncuran desain
baru paspor 17 Agustus 2024 lalu, Ditjen Imigrasi aktif memantau opini publik
terkait kebijakan tersebut. Selama Agustus 2024 s.d. Juli 2025 analisis media
sosial dari berbagai macam kanal mengumpulkan 1.642 sampel unggahan. Hasil
analisis menunjukkan bahwa masyarakat mengharapkan kebijakan Pemerintah yang
lebih fokus pada penguatan substansi paspor, yaitu penguatan posisi paspor
Indonesia secara
global. Dari sampel unggahan tersebut juga terlihat kecenderungan masyarakat
kepada kebijakan pelayanan dengan dampak yang lebih konkret untuk dirasakan
serta selaras dengan prinsip efisiensi dan prioritas kebutuhan publik.
Dengan anggaran yang
tersedia, Ditjen Imigrasi berupaya memaksimalkan pelayanan dan pengawasan
keimigrasian melalui pengembangan serta pemeliharaan sistem berbasis digital. Inovasi
tidak berhenti pada perubahan desain fisik, melainkan berupa penguatan sistem
dan pelayanan yang lebih tepat guna.
“Perlu digarisbawahi
bahwa ditundanya kebijakan ini bukan berarti fokus untuk memperkuat Paspor
Indonesia berhenti dilakukan. Langkah strategis yang melibatkan instansi
Pemerintah terkait serta seluruh masyarakat Indonesia diperlukan, dan kami
harap kita semua dapat saling mendukung guna memperkuat Paspor Indonesia,”
tegasnya.
Sementara itu, Menteri
Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto menyampaikan “Inovasi
Ditjen Imigrasi akan terus berlanjut, dengan fokus pada pengembangan jangka
panjang untuk memperkuat paspor Republik Indonesia melalui peningkatan keamanan
digital dan efisiensi pelayanan. Kami berterima kasih atas pengertian dan
dukungan masyarakat dalam menghadapi penyesuaian ini,” tutupnya. (TIM/RED)
0 Komentar