![]() |
(Foto:dok) |
Dalam tiga hari
penyelenggaraan, UFF 2025 menghadirkan lebih dari 150 tokoh kuliner dan lebih
dari 70 stan makanan di area Food Market yang terbuka gratis untuk umum.
Festival ini menjadi ruang eksplorasi rasa dan budaya, sekaligus panggung untuk
merayakan warisan kuliner Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
Kreasi Kuliner Berkelas
dan Kolaborasi Chef Ternama
Tahun ini, sejumlah
kolaborasi spesial akan menjadi sorotan. Di antaranya adalah Long Table Lunch
di Casa Luna, yang akan menampilkan masakan khas Maluku oleh Abba dan Mama Dila
Banda dari Banda Neira. Mereka akan memasak dengan rempah lokal seperti pala
dan kacang kenari dalam tradisi turun-temurun.
Di Bumi Kinar Ubud,
tiga chef—Chef Rama (Jingga Restaurant & Joongla Indonesia), Chef Agus
Hermawan (Ron Gastrobar Amsterdam), dan rekan lainnya—akan merayakan kuliner
Sunda dalam jamuan makan malam satu malam saja.
Kolaborasi
internasional juga hadir di Kubu Restaurant, di mana Chef Kim Hock Su (Au
Jardin, restoran berbintang Michelin) akan memasak bersama Chef Eka Sunarya,
menggabungkan teknik memasak Prancis dengan cita rasa khas Indonesia.
Sementara itu, di
Plataran Ubud Hotel & Spa, Chef Ragil (Nusa Gastronomy) dan Chef Thedy
Ferly (Masa Masa) akan menyajikan menu tradisional Indonesia berbahan dasar
umbi-umbian, sorgum, jagung, dan sagu dalam format santapan keluarga.
Tokoh Kuliner Ternama
dan Program Eksklusif
Penulis kuliner
terkenal asal Hong Kong, Susan Jung, akan hadir dalam tiga program
utama—termasuk makan malam bersama Chef Wan dan Cheong Liew, demo memasak sayap
ayam ala ibunya, serta diskusi buku masak bersama Kevindra Soemantri.
Chef Made Dhanu dan
Chef Kori, dua nama baru dari Bali, akan mempersembahkan jamuan makan malam di
Ramu Kitchen, menampilkan kreasi modern dari bahan-bahan lokal yang segar.
Chef muda Indonesia seperti Dick Derian (Locaāhands), Yudha (MeiMei Bali), dan Putu Dodik (Nusantara by Locavore) akan tampil di Nusantara untuk menyajikan interpretasi kontemporer terhadap masakan klasik Indonesia.
Tak ketinggalan, Chef
Made Masak, seorang chef foraging dari Tabanan, akan mengajak pengunjung
menjelajahi tanaman liar dalam tur kuliner eksklusif, sekaligus memasak bersama
Chef Sheandy Satria dari Buahan, Banyan Tree Escape.
Pengunjung juga dapat
mengikuti kelas koktail berkelanjutan bersama Bili Wirawan, mixologist peraih penghargaan
internasional, di Spice by Blake, memanfaatkan bahan lokal untuk menciptakan
minuman inovatif.
Pasar Kuliner, Pameran
Seni, dan Perayaan Warisan
Selain itu, Food Market
Festival akan menyajikan berbagai hidangan dari dalam dan luar negeri. Mulai
dari Pho Thin asal Hanoi, Palapa (arak Bali dengan rempah), hingga camilan
sehat seperti De Dari Cendol dan kopi dari % Arabic.
UFF 2025 juga menggelar dua pameran penting: Base Genep Exhibition di Kulidan Kitchen & Space menyoroti bumbu khas Bali dan kedaulatan pangan, Pameran Seni Gusde Sidhi di Indus Restaurant, sang ilustrator Festival, akan dibuka gratis pada Sabtu, 24 Mei pukul 17.00 WITA.
Mengangkat Potensi
Lokal Lewat Kuliner
Dalam konferensi pers di ARTOTEL Sanur, Direktur dan Pendiri Festival Janet DeNeefe menyampaikan bahwa tahun ke-10 UFF akan menjadi puncak selebrasi kuliner Indonesia. “Mulai dari Bangka, Sunda, Minangkabau, NTT, Maluku, hingga Papua—Festival ini menunjukkan betapa luar biasanya kekayaan kuliner Indonesia yang menggambarkan tema kami, Heritage,” ujarnya.
Sementara itu, Manajer Festival Dwi Ermayanthi menegaskan pentingnya peran talenta lokal, “Bukan hanya chef, kami libatkan mixologist, barista, sommelier—memberi ruang untuk mereka bersinar dan unjuk gigi.” Gusde Sidhi, pencipta artwork resmi, menambahkan, warisan sejati ada pada bumbu-bumbu—pengetahuan yang diturunkan para ibu. “Melalui ilustrasi saya, saya ingin angkat nilai itu,” katanya.
Made Masak menutup
dengan refleksi mendalam. “Heritage bukan hanya soal resep, tapi soal pengetahuan
hidup yang diwariskan dengan rendah hati oleh leluhur kita,” tegasnya.
Ubud Food Festival
telah menjadi magnet wisata kuliner sejak pertama kali digelar. Tahun lalu,
Festival mencetak rekor lebih dari 15.000 pengunjung dan melibatkan lebih dari
150 pelaku industri kuliner. Dengan rangkaian acara yang lebih kaya tahun ini,
UFF 2025 diprediksi akan menjadi edisi paling berkesan dalam sejarahnya. (TA/TIM)
0 Komentar