![]() |
| DPRD Provinsi Sumatera Selatan (Foto:dok) |
Yang
diduga dengan sengaja memanfaatkan media abal abal sebagai sarana mengambil uang
negara untuk memperkaya diri dan kelompoknya. diantara perusahan media yang
dominan yang memiliki dan dikendalikan
oleh istri pejabat, PT. Tiga Cahaya Cilber dan PT. Tiga Cahaya Publikasi.
Hal
ini sudah masuk wilayah kepentingan, yang seharusnya negara tidak boleh kalah
dengan kepentingan keluarga. Praktek seperti ini dinilai menodai rasa keadilan,
transparansi, dan memicu persaingan tidak sehat, sertai etika dalam pengelolaan
keuangan daerah.
Dugaan
praktek monopoli ini, yang sudah berjalan cukup lama berpotensi merugikan keuangan daerah karena
dianggap telah menutupi ruang kontrol
publik dan membuat pemberitaan kurang berkualitas dan berimbang.
Pola-pola
pengalokasian anggaran yang terkesan ditutup tutupi dan tidak merata, timbul
kecurigaan adanya pengkondisian kontrak Adventorial dari tahun ke tahun
keperusahaan yang terkait dengan keluarga pejabat dilingkungan Seketariat DPRD
Provinsi Sumatera Selatan.
Berdasarkan
data yang diperoleh Tim KORANTRANSAKSI.com, mengenai dua
perusahan media oneline PT. Tiga Cahaya Cilber dan PT. Tiga Cahaya Publikasi
diketahui kedua nya dimiliki oleh satu orang yang sama, Ary Nur Pratiwi,SE posi
sebagai direktur dari kedua perusahaan tersebut.
Mendapatkan
kontrak konten iklan bumi Sriwijaya dan konten pojok dua tahun berturut dari
tahun 2023 - dan 2024 oleh karena sudah terkuak dan diketahui publik ditahun
2025 distop, ujar salah satu pejabat keuangan, dan publik belum bisa memastikan
kebenaran ucapan tersebut , data belum ditangan.
![]() |
| (Foto:dok) |
Apa
yang dibilang Pak Sekwan benar, pak fakhir Azhar berdiam diri diruang kerjanya,
diapun memberi keterangan, kalau dirinya hanya Pelaksana Harian ( Plh ) sementara waktu , sebelum ada pengangkatan
Biro Humas Dan Protokol, mempersiapkan sidang,
rapat paripurna dan acara lainya di kantor Dewan itu bagian tugas,
masalah media yang dapat anggaran Adventorial bagian Keuangan", ujarnya.
Saat
ditanya, ada dua perusahan milik Ary Nur Pratiwi,SE PT. Tiga Cahaya Cilber dan
Tiga Cahaya Publikasi mendapat kontrak iklan dua tahun berturut turut Informasinya Dua perusahan milik satu orang,
Istri Pak Bagus Perwira saat itu menjabat Kasubag Urusan Rumah Tangga, diapun
mengelak, langsung mengatakan tidak tau, masalah ADV silahkan tanya dibagian
keuangan", ungkapnya.
![]() |
| (Foto:dok) |
Tim
berhasil menggali informasi, anggaran sangat fantastis untuk kedua perusahan
media, PT.Tiga Cahaya Cilber dan PT. Tiga Cahaya Publikasi milik satu orang
yang sama, kedua perusahaan media miliknya mendapat jatah kontrak iklan masing
- masing sepuluh - sepuluh dalam satu
tahun, 10 + 10 = 20 iklan
Nilai
kontrak iklan per media dalam satu bulan Rp 3.250.000 x 10 slot x 12 bulan = Rp
390.000.000 , total nilai kontrak untuk kedua perusahan media
Rp.780.000.000,- tahun 2023, nilai
kontrak iklan ditahun berikut sama Rp. 780.000.000 ,- dalam dua tahun berturut
2023 2024 kedua perusahaan ini mengantongi Anggaran kas daerah provinsi sumsel,
di DPRD Rp 1,56 milyar.
Tim
Media KORANTRANSAKSI.com mencoba menelusuri informas yang disampaikan
kedua perusahaan yang bergerak dimedia oneline, terindikasi tidak mempunyai
website resmi, untuk mengetahui
keabsahan track record pemberitaannya
sulit.
Sepikulasi
bermunculan untuk kedua media ini, timbulah dugaan dugaan kedua perusahaan media ini ilegal, sengaja
dijadikan, alat untuk mendapakan Anggaran adventorial.
Banyak
persyaratan yang harus dipenuhi untuk media yang tidak ada ikatan keluarga
pejabat, saat MOU, ketimpang - ketimpang sengaja diciptakan, dengan tidak mengindahkan aturan yang ada, ketidak transparan, menciptakan
praktek monopoli dan penyelewengan anggaran, terus terjadi dari tahun ketahun,
tanpa dapat dicegah
Adanya
oknum anggota Dewan provinsi, komisi l secara diam diam tetap menjalankan
profesi sebagai wartawan disalah satu media nasional,diruangan lingkup kantoran
DPRD dan kantor gubernur prov.sumsel, mendapatkan jatah Anggara Adventorial
setiap ada kegiatan dikedua inatasinya tersebut, sudah dua periode dia masing
enggan melepas status wartawannya, gaji dari dewan dan fee dari iklan media
yang dia pegang
Sebagai
istri pejabat dilingkungan Seketariat DPRD Ary Nur Pratiwi,SE Direktur dikedua perusahaan media tersebut,
tidak tutup kemungkinan , memanfaatkan posisi jabatan Suaminya untuk
mendapatkan kontrak Adventorial terindikasi menggunakan perusahaan media
ilegal, abal abal terindikasi untuk memperkaya diri dan kelimpok nya ,jaringan
- jaringan mafia anggaran Adventorial diduga telah beroperasi lama baik
Seketariat Dewan Provinsi, maupun di Pemprop/kantor Gubernur Prov. Sumsel, ini
salah satu temuan terkecil, kemungkinan ada lebih bayak lagi.
Masyarakat
dan insan pers meminta Inspektorat, BPK dan aparat penegak hukum melakukan audit penelusuran, menyeluruh terhadap
pengelolaan anggaran Adventorial di Sektariat Dewan Provinsi, yang diduga banyak
penyelewengan dan penyalahgunaan dalam pengelolaan Anggaran Negara (Uang Rakyat). (NASH)







0 Komentar