![]() |
| (Foto:dok) |
kini habis dibongkar
oleh Pemkot Palembang tanpa ada belas kasih dan rasa kemanusiaan. Pembongkaran
yang dilaksanakan pada hari Senin 1 Desember 2025 tanpa sengaja Tim media koran
transaksi.com melintas jalan puncak sekuning terlihat banyak warga berkumpul,
melihat ada alat berat sedang mengexecusi satu buah rumah tinggal.
Banyak petugas yang
berjaga jaga untuk mengamankan dan melancarkan jalanya execusi, dari dinas
perhubungan kota Palembang sibuk mengatur lalulintas agar tidak terjadi
kemacetan, sementara itu satpo PP Dan dinas perumahan, kawasan, pemukiman dan
pertamanan kota Palembang sedang melaksanakan execusi, Satuan dari Polisi Militer yang ikut hadir,
untuk memastikan bahwa situasi kondusif.
Eksekusi yang dilaksanakan berjalan lancar sesuai
dengan rencana tanpa ada perlawanan dari pemilik bangunan yang sudah pasrah. Tim
media KORANTRANSAKSI.com sempat
bertanya kesalah satu warga dilokasi kejadian, ada pembongkaran rumah milik
warga yang bangunan rumahnya masuk diarea perkuburan umum milik pemkot
palembang Yang informasinya lahan tersebut akan dipagar beton.
Salah satu anggota
Satpol PP yang berada dilokasi, sempat
dikonfirmasi, mengenai execusi ini, siapa yang bertanggung jawab dilapang,
tidak tau , saya tidak tau, kami hanya menjalankan tugas, nanti kalau sudah
selesai ada konfrensi pers, saya menjabat Kasidik di Pol PP, tertulis nama
Bahtiar dibaju dinasnya.
Apakah sudah ada surat pemberitahuan kepada pemilk, sudah tiga kali surat pemberitahuan, kami menjalankanya tidak mau melanggar hukum, kerena ada rencana untuk pemagar tempat ini, atas permintaan dari dinas Perkimtan untuk membongkar. Tim media KORANTRANSAKSI.com tidak sempat menyaksikan sampai selesai, Kasidik Satpol PP menyarankan untuk menemui Kadis PLH Pak Alex Fernando biar dia yang menjelaskannya.
Sementara itu, media KORANTRANSAKSI.com mencoba menemui Pak
Alex Fernando dikantor Dinas Perkimtan, namun gagal, petugas jaga memberitahukan kalau Pak Alex
tidak ada dikantor dia sibuk dilapangan, maklumlah pak Alex rangkap jabatan
saat ini , Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana dan Plh
Dinas Perkimtan kota Palembang, Dia jarang datang hanya sebentar saja dah dia pergi lagi.
Upaya terus dilakukan,
tim medis koran transaksi.com mengontak langsung akan tetapi tidak diangkat,
saat dicat WA , Pak Alex Fernando
menyarankan untuk menemui Kabid PPUD Satpol PP, atas sarannya, tim langsung
menemui Kabid PPUD Budi Aritonga, harusnya Pak Alex yang menjelaskannya, bukan
kami, ini kan tugas dia, kami
menjalankan atas permintaan dari Dinas Perkimtan " ujar Budi Aritonga
Rumah yang dibongkar
itu memang berdiri dilahan kuburan milik Pemkot, sudah lima tahun orang
tersebut menempatinya. Masyarakat yang berani membangun tempat tinggal apa lagi
permanen, pasti ada yang menyuruhnya, tidak mungkin mereka berani, Listrik dan
Air Ledeng sudah terpasang, biasa nya ada timbal balik, kalau masalah itu aku
Idak tau, kau tanyoke langsung dengan Pak Alex nak diapoke tempat itu "
kata Budi Aritinga.
Amin Dinukun sang pemilik
yang rumahnya dibongkar, nengungkapkan kisah perjalanan hidupnya, sebelum saya
membangun rumah ditempat itu, dahulu sering berpindah tempat, mencari kontrakan
yang murah dan terjangkau, karena keadaan ekonomi yang lg murad marid",
ungkah nya dengan menahan ras kesedihan
“Saat itu saya berada
diareal kantor walikota Palembang dierah Eddy Santana Putra, sempat berbincang
bincang dengan anggota dewan kota , dia perihatin mendengar kisah hidup saya
sekeluarga, anggota DPRD tersebut
langsung mengambil ini inisiatif, menyarankan sdr. Amin Dinukum untuk
segerah membangun tempat tinggal dilahan perkuburan yang lagi kosong dipinggir
jalan , karena lokasi tersebut masih sepi, klau malam gelap gulita, angker dan
rawan kejahatan, dengan adanya pak amin dinukum disana dengan membuka usaha,
pasti akan ramai, lalulintas akan aman dan tidak akan menimbulkan rasa takut
lagi bagi warga yang lalu lalang.
Lurah Lorok Pakjo pak
Muhlis pada saat itu sempat tidak memberikan izin karena lahan tersebut milik
pemerintah, saat disebutkan nama anggota dewan yang, yang menyuruh,
akhirnya Lurah Muhlis memberikan dan
membuatkan surat izin untuk membangun tempat tinggal dilahan tersebut, karena
ada nilai positif nya untuk orang bayak yang akan beraktivitas dan menimbulkan
rasa aman
Amin Dinukum sudah
tidak ingat lagi sudah lupa atau pura pura lupa, siapa nama Dewan yang menyuruh
drinya, untuk tinggal dan menempati lahan perkuburan puncak Sekuning kecamatan,
lurah , RT, Dinas Perkimtan serta Satpol PP kota Palembang sempat
memberitahukan kalau rumah tempat tinggal sdr Amin Dinukum tidak dibongkar,
hanya dibagian belakang, yang akan dibangun pagar.
Mendengar pernyataan
itu Amin Dinukum sangat senang hati, saya sudah Dua puluh tahun tinggal disini,
Alhamdulillah kalau tidak kena, sebelum saya menempati, disini suasananya sepi,
angker dan rawan kejahatan kalau malam gelap gulita, Alhamdulillah mulai ramai
dan aman orang yang berlalu lang disini, karena sdh tidak berani lagi melakukan
kejahatan.
Betapa terkejutnya, dua
Minggu sebelum pembongkaran alat berat excavator sudah didepan rumah saya siap
membokar atas petintah,
Senin tanggal 1
Desember para petugas eksekusi tanpa pemberitahuan langsung membongkar rumah
saya, barang milik saya dikeluarkan oleh para petugas execusi, akan tetapi
surat izin dari Lurah Muhlis yang menjabat Lurah dierah Walikota Eddy Santana
hilang tertimbun reruntuhan, matrial
bangunan rumah saya entah dibawa kemana, saya tidak tau dibawa kemana
oleh mereka.
“Kami susah payah
membangun dari hasil keringat kami, sedikit demi sedikit, hilang begitu saja
tanpa ada ganti rugi atau konfensasi dari Pemerintah kota palembang, untuk saat
ini, kami sekeluarga terpaksa tinggal diemper pinggir sekolah dasar tidak jauh
dari lokasi yang dibongkar , dan Kami mengharap perhatian dan belas kasih dari
walikota Palembang Ratu Dewa , mau dibawa kemana kami sekeluarga.
Karena belum ada ganti
rugi atau konfensasi sama sekali, saya akan menghadap, agar memperhatikan
masyarakat kecil saya ini , mau ditempatkan dimna saja kami sekeluarga akan
kami terima. Kalau ada bangunan pemerintah yang terbengkalai tidak terpakai
lagi, biar kami yang menempatinya , untuk menjaga dan merawatnya, tidak perlu
dibayar, yang penting kami ada tempat tinggal, ujar Amin Dinukum dengan nada
sedih. Sampai terbitnya berita ini,
belum ada tanggapan dari perhatian yang serius dari Pemkot. (NAS)





0 Komentar