![]() |
| Direktorat Jenderal Imigrasi (Foto:Humas Direktorat Jenderal Imigrasi) |
"Kalau dibilang
kaitannya, kami melakukan tugas ini bukan karena ada hal-hal yang kemudian
viral atau apa, tidak. Kami sebatas melakukan kegiatan operasi yang sudah kami
memang jadwalkan, ini masuk dalam operasi akhir tahun”, ujarnya.
Lebih lanjut Yuldi
menambahkan dalam setahun Ditjen Imigrasi menggelar tiga kali operasi yang
dijadwalkan pada awal, pertengahan, dan akhir tahun. Menurutnya, operasi
tersebut bersifat serentak sehingga jadwalnya sudah direncanakan jauh-jauh
hari.
Dia mengungkap Morowali telah dijadikan salah satu objek pemeriksaan Imigrasi sejak Juni lalu. Saat itu, terdapat pula Weda Bay dan PT Timah di Bangka Belitung yang terlibat pemeriksaan. "Dan pada saat kita melakukan proses pemeriksaan itu pun sudah ada kegiatan penindakan ataupun TAK yang kami lakukan. Jadi apabila mereka visanya tidak sesuai, kami lakukan deportasi. Kebanyakan mereka melanggar visa ya. Visanya itu tidak sesuai dengan kegiatan," ujarnya.
Sebagai informasi,
Bandara IMIP sempat viral saat disorot Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin
karena nihilnya aparat negara, seperti petugas Bea Cukai dan Imigrasi dalam
operasionalnya. Bandara tersebut terintegrasi dengan Kawasan Industri Indonesia
Morowali Industrial Park (IMIP) yang di dalamnya memiliki portofolio industri
dari investasi China. (TIM)





0 Komentar