![]() |
| (Foto:Ilustrasi SPBU Shell) |
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung memastikan Badan Usaha (BU) tersebut sudah sepakat dengan PT Pertamina Patra Niaga. Shell membeli 100 ribu barel atau 1 kargo pengiriman. "Shell sudah terdapat kesepakatan dengan Pertamina, ini direncanakan tanggal 24 atau 25 (November) ini sudah sampai di tempat titik serah yang disepakati antara Pertamina dengan Shell," kata Yuliot.
Sebelumnya, BP-AKR
lebih dulu membeli 100 ribu barel BBM murni dari Pertamina. Pada Selasa
(25/11), BP-AKR juga menambah kembali pasokan BBM BP 92 yang dibeli dari PT
Pertamina Patra Niaga.
Nantinya BBM yang
dibeli dari Pertamina tersebut akan disalurkan ke 70 jaringan SPBU bp yang
tersebar di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Presiden Direktur
BP-AKR, Vanda Laura menuturkan penambahan pasokan ini tetap dilakukan secara
hati-hati dan terukur.
“Kedatangan pasokan
bahan bakar murni (base fuel) RON 92 tahap kedua ini merupakan wujud dari
tujuan dan komitmen jangka panjang BP-AKR dalam menghadirkan bahan bakar
berkualitas di Indonesia," kata Vanda.
Dengan penambahan itu,
BP-AKR dapat memastikan bahwa pasokan BP 92 di semua SPBU miliknya kembali
stabil. SPBU Vivo juga sudah membeli BBM sebanyak 100 ribu barel dari Pertamina
Patra Niaga. Hal ini membuat Vivo dapat kembali menjual BBM jenis RON 92 atau
Revvo 92.
Selain membeli pasokan
untuk BBM RON 92, Vivo juga menurunkan harga produk RON 92 mereka dari semula
Rp 12.890 (Oktober 2025) menjadi Rp 12.680 per liter. Corporate Secretary
Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menegaskan kolaborasi dengan badan
usaha swasta ini menjadi bukti nyata bahwa menjaga energi adalah kerja bersama,
demi ketahanan energi nasional.
(TIM/RED)





0 Komentar