![]() |
| (Foto:Humas Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman) |
Kunjungan tersebut
disambut langsung oleh Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis, Wakil Bupati
Rahmat Hidayat, Sekretaris Daerah, serta jajaran pemerintah daerah.
Dalam peninjauan
tersebut, Naryo Widodo menjelaskan bahwa salah satu penyebab utama banjir di
kawasan tersebut adalah kondisi Batang Ulakan yang mengalami sedimentasi
tinggi, serta muara sungai yang tertutup. Hal itu menyebabkan aliran air tidak
lancar dan mudah meluap saat hujan deras.
“Sedimentasi Batang
Ulakan sudah sangat tinggi, ditambah muaranya yang tertutup. Ini harus segera
ditangani, khususnya pada titik pertemuan sungai dengan muara. Hasil peninjauan
ini akan kami sampaikan langsung kepada Menteri Pekerjaan Umum agar menjadi
perhatian serius,” ujar Naryo.
Selain melakukan
peninjauan, rombongan BWS Sumatera V juga menyerahkan bantuan sembako untuk
masyarakat terdampak banjir yang saat ini masih berada di lokasi pengungsian.
Bantuan tersebut diterima langsung oleh Bupati Padang Pariaman.
ada kesempatan itu,
Bupati Padang Pariaman John Kenedy Azis secara tegas meminta dukungan penuh
dari pemerintah pusat untuk melakukan normalisasi Batang Ulakan. Ia menegaskan,
tanpa penanganan menyeluruh, banjir akan terus berulang setiap tahun dan
berdampak luas bagi masyarakat.
“Banjir yang terjadi di
Kampung Galapuang ini murni akibat meluapnya Batang Ulakan. Sebelumnya kami
sudah melakukan gotong royong membuka muara, namun karena sedimentasi sudah
terlalu parah dan banyak pohon tumbang di kiri dan kanan sungai, aliran air
tetap terhambat,” kata Bupati.
Sebagai langkah jangka
pendek, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman bersama BWS akan melakukan
penanganan darurat pada sedikitnya tiga titik sumbatan aliran sungai, termasuk
pembersihan sedimentasi dan pemotongan pohon-pohon yang menghambat arus.
Bupati juga
mengungkapkan bahwa sebelumnya Direktur Sungai dan Pantai Kementerian PUPR
telah meninjau lokasi dan memahami urgensi normalisasi Batang Ulakan. Ia
berharap, melalui dukungan BWS Sumatera dan laporan langsung ke Kementerian PU,
program normalisasi dapat dianggarkan dan dilaksanakan pada tahun 2026.
“Harapan kami, tahun
2026 Batang Ulakan bisa dinormalisasi. Kalau tidak, masyarakat Ulakan Tapakis,
Nan Sabaris, 2x11 Enam Lingkung, bahkan wilayah lain akan terus menjadi
langganan banjir setiap tahun,” tegasnya.
Selain Batang Ulakan,
Bupati juga menyampaikan bahwa sejumlah sungai lain seperti Batang Nareh,
Batang Kamumuan, Batang Anai, hingga kawasan Sikayan juga membutuhkan perhatian
serius dan program normalisasi dari pemerintah pusat.
Di akhir pernyataannya,
Bupati kembali memohon dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan
Kementerian Pekerjaan Umum untuk segera melakukan normalisasi Batang Ulakan
sebagai langkah strategis mengurangi risiko banjir di wilayah Padang Pariaman.
“Ini paling urgent.
Kami sangat berharap dukungan pemerintah pusat agar normalisasi Batang Ulakan
segera dilakukan,” tutup Bupati.
(BAS/VER)





0 Komentar