Komisi XIII DPR Rapat dengan Dirjen Imigrasi Bahas Masalah SDUWHV

Ketua Komisi XIII DPR RI, Willy Aditya saat mengadakan rapat dengar pendapat (RDP) bersama Direktorat Jenderal Imigrasi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta 
Jakarta, KORANTRANSAKSI.com – Komisi XIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi tentang teknis permasalahan pemberian Surat Dukungan untuk Work and Holiday Visa (SDUWHV).

Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya mengatakan RDP tersebut beragendakan mendengar penjelasan dari perwakilan gerakan DemoSDUWHV, Ombudsman RI, dan Ditjen Imigrasi untuk melanjutkan rapat RDP pada Senin (17/11) lalu dengan Delicia selaku perwakilan gerakan DemoSDUWHV.

"Pada hari ini kita melakukan RDP sekaligus RDP Umum dengan jajaran imigrasi, Kementerian Imipas (Imigrasi dan Pemasyarakatan), Ombudsman juga undang hari ini untuk memberikan pandangan serta teman-teman perwakilan DemoSDUWHV. Kami beberapa hari lalu sudah menerima teman-teman ini (DemoSDUWHV) menyampaikan beberapa persoalan, maka kita hadirkan di sini semua pihak untuk saling memberikan pandangan”, ucap Willy.

Adapun, permasalahan dari SDUWHV itu perihal kurang optimalnya sistem website dan Cloud Google dalam pendaftaran calon pekerja yang ingin bekerja di Australia menggunakan visa work and holiday dengan skema war day atau mendaftar terlebih dahulu untuk mendapatkan kuota pencalonan.

RDP dengan pihak pemerintah dan perwakilan DemoSDUWHV itu diharapkan membuahkan komitmen untuk membenahi sistem pelayanan publik terkait visa liburan dan bekerja di Australia. Pemberian SDUWHV itu, menurut Willy, di masa mendatang harus lebih transparan dan objektif hingga mengedepankan asas keadilan. Ia pun meminta pihak Imigrasi untuk memberikan seleksi alternatif dalam sistem pemberian surat.

Alternatif seleksi tersebut, tutur Willy, selaras dengan pandangan dari salah perwakilan gerakan SDUWHV yang mengungkapkan sistem tidak optimal di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). “Karena kita tidak rata akses internet-nya. Tadi disampaikan oleh salah satu peserta di daerah 3T, misalnya. Bagaimana mereka mau datang, sementara equal right (kesetaraan hukum) sebagai citizen kan harus kita kedepankan,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Dewi Asmara mengharapkan keimigrasian lebih transparan terkait masalah pemberian SDUWHV yang banyak menimbulkan dugaan-dugaan tertentu. "Jadi kita, lebih baik, saya berharap imigrasi bisa lebih apa adanya (terbuka, .red) bukan ada apanya, kira-kira seperti itu sehingga kalau kegalauan (peserta gerakan DemoSDUWHV) mereka tidak terjawab, mereka akan semakin seakan-akan tidak percaya kepada pemerintahan ini dalam bagian keimigrasian. Ini yang perlu jadi catatan benang merah kita," kata Dewi. (TIM/RED)

 

Posting Komentar

0 Komentar