![]() |
| Menteri Pertahanan Jepang, Minoru Kihara saat dikantor Perdana Menteri di Tokyo, Jepang (Foto:dok) |
Takaichi mengatakan
serangan militer China terhadap Taiwan akan membahayakan keselamatan Jepang dan
memicu reaksi militer. Pernyataan ini membuat China marah, dan kini berbuntut
panjang. Sejumlah hal terdampak akibat hubungan diplomatik yang semakin memanas
ini. Apa saja?
Jepang
Minta Warganya di China Waspada
Jepang memperingatkan
warganya yang berada di China untuk meningkatkan tindakan pencegahan keamanan
dan menghindari tempat ramai. Sekretaris
Kabinet Jepang Minoru Kihara mengatakan imbauan terbaru merupakan seruan langkah
keamanan karena sentimen terhadap Jepang yang tercermin di media China memburuk
dan berdampak pada hubungan kedua negara.
"Kami telah
membuat penilaian berdasarkan pertimbangan komprehensif terhadap situasi
keamanan di negara atau kawasan, serta kondisi politik dan sosialnya,"
kata Kihara tentang pemberitahuan keamanan itu, dikutip dari Reuters, Selasa
(18/11).
![]() |
| (Foto:Ilustri Bendera Jepang dan China) |
"Jika Anda melihat
seseorang atau kelompok yang tampak mencurigakan, jangan menghampiri mereka dan
tinggalkan area itu segera," kata pemberitahuan kedutaan.
Wisatawan
China Batalkan Tiket Pesawat ke Jepang
Wisatawan China
membatalkan ratusan ribu tiket penerbangan ke Jepang imbas ketegangan
diplomatik ini. Muncul juga laporan agen perjalanan China menangguhkan
permohonan visa dan pertukaran budaya akibat memburuknya hubungan dengan
Jepang.
Dikutip dari The
Guardian, Selasa (18/11), setidaknya tujuh maskapai China termasuk tiga
maskapai negara yang menyatakan akan menawarkan pembatalan gratis kepada
wisatawan yang telah memesan tiket ke Jepang.
Analis perjalanan udara, Hanming Li, mengatakan data keberangkatan menunjukkan sekitar 500 ribu tiket penerbangan ke Jepang telah dibatalkan antara tanggal 15 dan 17 November. Media China, Jimu News, melaporkan Sichuan Airlines telah membatalkan seluruh penerbangan antara Chengdu dan Sapporo dari Januari hingga akhir Maret 2026. Maskapai murah Spring Airlines juga telah membatalkan sejumlah penerbangan ke Jepang. Kedua maskapai mengaku alasannya adalah perencanaan perusahaan.
China merupakan sumber
wisatawan terbesar kedua bagi Jepang dan banyak mahasiswa asal China yang
menempuh pendidikan di Jepang. Saham perusahaan ritel dan perjalanan Jepang
merosot akibat masalah ini.
Li mengatakan ini
merupakan pembatalan penerbangan terbesar sejak awal pandemi COVID-19. Namun,
hal ini kemungkinan hanya berdampak kecil pada industri dalam negeri. "Ini
bukan kerugian besar bagi maskapai karena pasar China-Jepang lebih kecil kalau dibandingkan
dengan keseluruhan pasar domestik dan internasional," kata Li. (TIM/RED)






0 Komentar