![]() |
| Peluncuran Paspor Baru bertepatan dengan HUT Ke-79 RI, Sampul Paspor Indonesia yang tadinya berwarna hijau berubah menjadi merah (Foto:dok) |
Pelaksana Tugas (Plt.)
Direktur Jenderal Imigrasi, Yuldi Yusman menyampaikan bahwa, "Setelah evaluasi
menyeluruh, Ditjen Imigrasi memutuskan untuk menunda implementasi paspor desain
merah putih. Ini keputusan penuh pertimbangan dan tanggung jawab”, ucap Yuldi.
Penundaan ini tak hanya
dipicu oleh efisiensi anggaran, tapi juga masukan masyarakat dan dampak ekonomi
terkini. Yuldi menyebut, hasil analisis terhadap 1.642 unggahan media sosial
dari Agustus 2024 hingga Juli 2025 menunjukkan masyarakat lebih menginginkan
peningkatan substansi dan keamanan paspor dibanding perubahan desain semata.
Dari sampel unggahan
tersebut juga terlihat kecenderungan masyarakat kepada kebijakan pelayanan
dengan dampak yang lebih konkret untuk dirasakan serta selaras dengan prinsip
efisiensi dan prioritas kebutuhan publik.
Desain
Paspor Batik dan Warna Merah Putih
Desain baru paspor ini semula dirancang sebagai simbol nasionalisme dan kekayaan budaya. 33 motif batik tradisional ditampilkan secara artistik di dalam halaman paspor. Desain ini juga direncanakan mencerminkan identitas Indonesia di kancah internasional, sebagaimana dipaparkan dalam Simposium ICAO TRIP di Montreal, Kanada pada November 2024. Silmy Karim, Dirjen Imigrasi saat itu, menjelaskan bahwa motif batik akan tampak berubah warna ketika disinari cahaya ultraviolet, menambah unsur estetika sekaligus fungsi pengamanan.
Ia juga membeberkan
fitur pengaman pada desain baru paspor Indonesia. Pertama, sampul yang kuat
panas, fleksibel dan mampu melindungi chip. "Halaman biodata paspor
terbuat dari beberapa lapis polikarbonat dan diberikan coating untuk melindungi
permukaannya," ucap Silmy.
Selain itu, lanjutnya,
kertas paspor juga berpengaman dan sensitif terhadap kimia. Tinta yang
digunakan meliputi tinta kasat mata dan tinta tidak kasat mata (fluorescent ink
dan infra red ink) yang berpendar di bawah sinar ultraviolet. Teknologi tinta
itu juga diterapkan pada benang jahitan buku paspor yang terbuat dari tiga
warna benang.
Lambang batik garuda juga dicetak menggunakan teknologi seperti uang kertas. "Jadi tidak gampang dipalsukan. Kemudian ini kalau dipegang, ini intaglio, seperti di uang juga." Menurut Direktur Kerja Sama Keimigrasian, Anggiat Napitupulu, keamanan juga menjadi perhatian serius seiring maraknya teknik morphing wajah yang berpotensi dimanfaatkan untuk pemalsuan identitas.
Paspor ini juga sempat
dijanjikan sebagai simbol sejarah. "Be the first (jadilah yang pertama)
untuk mengambil paspor merah putih ini. Kalian nanti berlomba-lomba untuk
membuatnya, dia mempunyai nilai historis buat kalian." ujar Menteri Hukum
dan HAM, Yasonna Laoly, saat peluncuran desainnya pada 17 Agustus 2024.
Meski begitu, lanjut
Yuldi, inovasi tidak berhenti pada perubahan desain fisik, melainkan berupa
penguatan sistem dan pelayanan yang lebih tepat guna. “Ditundanya kebijakan ini bukan berarti fokus
untuk memperkuat Paspor Indonesia berhenti dilakukan,” katanya.
Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto mengatakan, inovasi Ditjen Imigrasi akan terus berlanjut, dengan fokus pada pengembangan jangka panjang untuk memperkuat paspor Republik Indonesia melalui peningkatan keamanan digital dan efisiensi pelayanan. “Kami berterima kasih atas pengertian dan dukungan masyarakat dalam menghadapi penyesuaian ini,” kata Agus. (TIM)





0 Komentar