![]() |
Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Silmy Karim saat menghadiri acara Turkish Cuisine Dinner, di Jakarta pada Selasa (27/5/2025) |
Pernyataan yang
disampaikan oleh Wamen Imipas, Silmy Karim dilatarbelakangi oleh pengalaman
sebagai Direktur Utama PT. Pindad periode 2014-2016, BUMN bidang industri dan
pertahanan dan keamanan serta merujuk kepada kerjasama strategis saat kunjungan
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogen ke Indonesia pada Februari lalu.
“Kalau saya lihat saat
ini sedang menjadi antensi kedua negara ialah kerjasama di bidang pertahanan”,
ucap Silmy Karim saat ditemui di acara Turkish Cuisine Dinner di Jakarta.
Lebih lanjut Silmy
menegaskan 10 tahun yang lalu, Indonesia dan Turki, melalui PT. Pindat dan
perusahaan terkemuka Turki yakni FNSS Savumma Sistemleri A.S menghasilkan
produk bersama yang diberi nama Harimau, sebuah tank medium yang dirancang
untuk medan tempur modern dengan kemampuan mobilitas tinggi dan perlindungan
balistik tingkat lanjut.
“Secara cost akan lebih
murah karena dua-duanya akan sharing biayanya. Kemudian dari sisi kuantiti
karena produksinya menjadi lebih banyak menjadi lebih turun biayanya. Ini juga
tidak hanya mencakup dari sisi peralatan kendaraan lapis baja juga bisa
ditingkatkan sampai telekomunikasi. Kemudian juga roket peluru kendali,”
ucapnya.
Minat Turki untuk
meningkatkan kerja sama bidang pertahanan juga tercermin dari pertemuan antara
Presiden Sekretariat Industri Pertahanan Turki (Savunma Sanayii Baskanligi/SSB)
Haluk Gorgun dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta,
Jumat (16/5).
Berdasarkan unggahan
Gorgun di akun Instagram resminya (@halukgrgn) Jumat (16/5) malam, dia
menyampaikan bahwa pertemuan tersebut bersifat intensif dan sangat produktif. "Kami
mengadakan pertemuan intensif dan sangat produktif dengan negara sahabat
Indonesia dalam rangka lebih memperdalam potensi kerja sama di bidang industri
pertahanan," kata dia.
Dalam pertemuan itu,
dia menyampaikan bahwa sejalan dengan visi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan
serta dukungan kuatnya terhadap industri pertahanan Turki, kedua pihak
melakukan evaluasi komprehensif untuk mengubah kolaborasi strategis menjadi
proyek-proyek konkret.
Adapun Pemerintah
Republik Indonesia bersama dengan Pemerintah Republik Turki menyepakati 13 poin
kerja sama dengan penandatanganan dokumen kerja sama oleh masing-masing pejabat
tinggi saat kunjungan kenegaraan Erdogan.
Nota kesepahaman
terkait kerja sama strategis di bidang industri pertahanan dilakukan oleh
Kementerian Pertahanan RI dan Sekretariat Industri Pertahanan Kepresidenan
Republik Turki. (TIM/RED)
0 Komentar