Silmy Karim: “Berani Berinovasi Dengan Semangat Memperbaiki”

Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim Saat Menyampaikan Sambutan dalam Acara Rapat Koordinasi yang diselenggarakan di Los Angeles, California, Amerika Serikat (Foto:Humas Direktorat Jenderal Imigrasi)
Los Angeles, KORANTRANSAKSI.com – Guna mendorong dan memperkuat koordinasi serta kerjasama pelaksana tugas dan fungsi keimigrasian pada perwakilan RI, Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi menggelar rapat koordinasi yang diselenggarakan di Los Angeles, California, Amerika Serikat pada 27-31 Mei 2024.

Acara tersebut mengusung tema “Optimalisasi Peran dan Fungsi Atase Imigrasi pada Perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri Melalui Strategi Transformasi Digital”. Dalam Kegiatan ini,  turut dihadiri oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) RI, Yasonna H.Laoly, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden  Djan Faridz, Direktur Jenderal Imigrasi Silmy Karim, serta Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Andy Rachmiante.

Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim dalam sambutannya mengatakan bahwa, Acara Rapat koordinasi ini menjadi wadah bagi Direktorat Jenderal Imigrasi dan Kementerian Luar Negeri untuk bersinergi dalam isu keimigrasian, isu kekonsuleran serta isu perlindungan WNI di luar negeri.

Tiga isu vital dalam pemberian pelayanan publik, khususnya untuk memudahkan WNI di luar negeri mengakses pelayanan dan perlindungan yang mudah, cepat, dan aman melalui transformasi digital, dan Optimalisasi layanan publik di perwakilan RI dilakukan tanpa mengabaikan prinsip kehati-hatian, khususnya dalam pemberian paspor. “Jadi untuk penerbitan paspor di luar negeri, selain persyaratan formil, disyaratkan juga memiliki izin tinggal. Hal ini untuk mencegah agar WNI tidak tinggal di luar negeri secara ilegal,” jelas Silmy.

(Foto:Humas Direktorat Jenderal Imigrasi)
Lebih lanjut Silmy menekankan kepada seluruh jajaran imigrasi harus mempunyai sikap berani dalam memulai inovasi. “Kita memiliki semangat memperbaiki, karena tidak mungkin menunggu sempurna. Dan saat ini (imigrasi) sudah semakin baik. Mulai saja dulu dan terus lakukan perbaikan”, tutur Silmy Karim.

Silmy juga mengungkapkan, salah satu inovasi  unggulan yang saat ini dimiliki imigrasi adalah platform evisa.imigrasi.go.id yang menawarkan seamless experience bagi WNA untuk mengajukan visa Indonesia.

Pengajuan visa bisa dilakukan di mana saja, didukung kemudahan pembayaran visa menggunakan credit card. Sebelumnya, pembayaran visa dilakukan secara manual melalui agen/penjamin. Layanan imigrasi melalui online ini menjadi layanan pemerintah pertama yang dapat menggunakan credit card.

Tercatat sebanyak 1.346.893 transaksi telah dibukukan sejak aturan mengenai pembayaran online dengan kartu diberlakukan Januari 2023 lalu. “Platform e-visa Ini sejalan dengan program SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik). Sangat convenient dan bisa dilakukan di mana saja,” jelas Silmy Karim.

Sementara itu, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) RI, Yasonna H.Laoly siap memberikan dukungan kepada Ditjen Imigrasi untuk berani berinovasi dalam pemanfaatan teknologi digital. “Perbaikan harus dilakukan terus menerus, tapi kalau tidak mulai maka kita tidak tahu di mana harus memperbaiki. Kita harus memiliki keberanian untuk memulai terobosan,” ujar Yasonna.

Sebelumnya Inovasi dan terobosan yang dilakukan oleh Ditjen Imigrasi mendapat apresiasi dari MenPAN dan RB, Abdullah Azwar Anas. Azwar memberikan dukungan dan dorongan kepada Ditjen Imigrasi agar digitalisasi dalam pelayanan publik tidak hanya terbatas pada aplikasi, melainkan juga leadership. (ZIK/RN)


 

Posting Komentar

0 Komentar