(Foto:Ilustrasi TKI ) |
Menilai serius laporan
berjudul “Seperti di Neraka: Kondisi di Pusat Tahanan Imigrasi di Sabah,
Malaysia”, Kemlu segera menghubungi KBMB untuk memperoleh data rinci WNI atau
pekerja migran Indonesia yang dinyatakan meninggal di rumah tahanan imigrasi di
Sabah, serta data para deportan yang mengalami penganiayaan selama berada di
Depot Tahanan Imigresen (DTI) di Sabah.
Direktur Perlindungan
WNI dan BHI kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menuturkan bahwa, seluruh
data tersebut nantinya akan ditelusuri dan dimintakan penjelasan dari otoritas
Malaysia.
“Perwakilan RI di Sabah
yaitu KJRI Kota Kinabalu dan KRI Tawau akan bertemu Pengarah Jabatan Imigresen
Negeri Sabah pada hari ini. Pertemuan dimaksudkan untuk meminta keterangan dan
kejelasan atas temuan KBMB, sebagai upaya Pemerintah Indonesia dalam melindungi
WNI atau pekerja migran Indonesia di wilayah Sabah,” ujar Judha.
Judha mengatakan bahwa,
Pemerintah Indonesia akan mengambil langkah selanjutnya secara bilateral jika
data tersebut terkonfirmasi. Sebelumnya KBMB telah melaporkan 18 Warga Negara
Indonesia (WNI) meninggal dunia di Depot Tahanan Imigrasi Tawau, Sabah,
Malaysia sejak Januari 2021 hingga Maret 2022.
Laporan KBMB mengungkap
para WNI itu meninggal dunia antara lain karena diduga mengalami penganiayaan.
Sejumlah deportan WNI juga diduga menerima bentuk hukuman yang tidak manusiawi
serta penyiksaan.
Menanggapi laporan tersebut,
Koordinator Fungsi Konsuler KJRI Kota Kinabalu Yusuf Suryanegara, mengatakan
pihak KJRI selalu memantau keadaan WNI di tiga Rumah Tahanan Imigrasi (Depot
Imigresen) yang berada di wilayah kerjanya, yaitu di Kota Kinabalu, Papar, dan
Sandakan.
Saat ini, ia mengatakan tercatat sekitar 230 WNI yang berada di tiga Depot Imigresen yang keberadaannya akan terus dalam pantauan KJRI dan akan difasilitasi proses pemulangannya, termasuk pelaksanaan verifikasi dan pemberian dokumen perjalanan. KJRI Kota Kinabalu juga melakukan pendampingan pada setiap pemulangan yang dilakukan melalui Pelabuhan Tawau, Sabah.
Berdasarkan data KJRI
Kota Kinabalu, selama 2022 tercatat satu orang WNI meninggal di Depot Imigresen
Papar. Sementara pada 2021 tercatat enam orang meninggal di Depot Imigresen
Sandakan, satu orang meninggal di Depot Imigresen Papar, dan satu orang
meninggal di Depot Imigresen Kota Kinabalu. Penyebab kematian tercatat
dikarenakan sakit dan terpapar Covid-19.
(ZIK/TIM)
0 Komentar