Film Wage Kenang Hari Sumpah Pemuda


JAKARTA, KORANTRANSAKSI.com - Film biopic Wage, yang mengisahkan hidup dan perjuangan komponis lagu kebangsaan Indonesia Raya, Wage Rudolf Supratman, menjadi satu tonggak peringatan Hari Sumpah Pemuda 2017.
Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda tahun ini, film garapan sutradara John De Rantau itu tayang perdana di bioskup Djakarta Therater, Jakarta, Jumat. bagi kalangan pelajar, pendidik, media massa, serta tokoh-tokoh masyarakat.
Beberapa tokoh masyarakat hadir dalam penayangan perdana Wage, di antaranya sejarawan Asvi Warman Adam, Sukmawati Sukarno Putri, dan Salim Said.
"Supratman menjadi simbol identitas bangsa semenjak mula pertama mengumandangkan lagu Indonesia Raya bersamaan dengan ikrar Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928," kata De Rantau, usai penayangan perdana Wage itu.
Namun demikian, tambahnya, tulisan-tulisan bahkan buku-buku biografi riwayat hidupnya sangat langka bahkan hanya dibaca sangat terbatas oleh anak muda saat ini.
Tak hanya itu, menurut sutradra Obama Anak Menteng (2010) itu, sejarah yang memaparkan sosok WR Supratman masih simpang siur, misalnya tempat kelahirannya, tanggal kelahirannya, kehidupan pribadinya dan keluarganya.
Adam menyambut positif produksi film Wage, apalagi pada 1980 sosok WR Supratman juga pernah hendak diangkat ke layar lebar oleh PPFN namun dibatalkan pemerintahan Orde Baru. "Pada saat itu pemerintah memutuskan untuk membuat film yang dinilai lebih penting yakni Pengkhianatan G-30S/PKI. Akhirnya naskah film yang ditulis Umar Nur Zain tersebut dijadikan buku," katanya.
Menurut Adam, Wage yang diproduksi 2017 itu bukan semata merupakan karya sinema namun sutradara mencoba meluruskan sejumlah hal yang dinilai keliru terkait kehidupan WR Supratman yang selama ini tertulis dalam sejarah.
Senada dengan itu, Said menyatakan, sutradara Wage tidak tergoda untuk menjadikan film garapannya sebagai karya komersial. "Film ini sangat positif karena ingin menunjukkan bahwa perjuangan tidak harus dilakukan dengan perjuangan fisik namun juga lewat lagu," katanya.
Sementara ahli sejarah, Bondan Nst, menilai Wage merupakan film yang benar-benar mengisahkan tentang orang muda yang mampu melakukan hal-hal besar. "WR Supratman meninggal masih sangat muda, yakni 38 tahun, dan menulis lagu Indonesia Raya dalam usia belum 30 tahun. Ini film yang bagus untuk generasi muda sekarang," katanya.
Wage yang rencananya diputar di gedung bioskup secara nasional mulai 9 November 2017 itu dibintangi pendatang baru, Rendra B Pamungkas sebagai WR Supratman. Beberapa bintang lain yang terlibat yakni Tengku Rifnu Wikana, Prisia Nasution, dan Putri Ayudya. (Suryati)

Posting Komentar

0 Komentar