Air Mancur Terbesar se-Asia Tenggara di Taman Sri Baduga Purwakarta. |
PURWAKARTA, KORANTRANSAKSI.com - Menteri Pariwisata
(Menpar) Arief Yahya bersama Bupati Purwakarta H. Dedi Mulyadi meresmikan Air Mancur Taman Sri Baduga
Purwakarta, Jabar, Jumat (6/1/2017). Air Mancur yang berada Taman Sri Baduga
atau Situ Buleud ini dibangun sejak 2013 merupakan air mancur terbesar di Asia
Tenggara dan menjadi ikon pariwisata
Purwarkata sebagai destinasi 1.000 taman.
Menpar Arief Yahya
mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta yang berusaha
meningkatkan daya tarik pariwisata dengan membuat Air Mancur Taman Sri Baduga
sebagai atraksi menarik untuk meningkatkan
kunjungan wisatawan.
“Tekad Pemkab
Purwakarta meningkatkan unsur 3 A (Atraksi, Amenities, dan Aksesibilitas) akan
membuahkan hasil dengan meningkatnya kunjungan wisatawan ke daerah ini. Kunjungan wisatawan ke Purwakarta per November 2016 sebanyak 903.885 (terdiri 1.280 wisman dan 902.605 wisnus) mengalami
kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Menpar
Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya
menjelaskan, kunjungan wisman ke Purwakarta ini memberikan arti penting
terhadap kontribusi kunjungan wisman secara nasional pada Januari-November 2016
sebesar 10.405.947 atau meningkat sebesar 10,46% dibandingkan periode yang sama
tahun 2015 sebanyak 9.420.240 wisman.
“Posisi pariwisata
Indonesia dibandingkan negara-negara ASEAN cukup bagus. Pertumbuhan pariwisata
kita di atas Malaysia yang pada Januari-Agustus 2016 tumbuh 3,6%, namun masih
di bawah Thailand pada Januari-Oktober
2016 tumbuh 11,3%, sedangkan pariwisata Singapura pada Januari-September 2016 tumbuh 9,4%,” kata
Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya
menjelaskan lebih jauh, tahun 2017 pemerintah menetapkan target pariwisata 2017
yakni: kontribusi pariwisata terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 13%,
devisa yang dihasilkan sebesar Rp 200
triliun, penyerapan tenaga kerja sebanyak 12 juta, jumlah kunjungan
wisman 15 juta dan pergerakan wisnus 265 juta,
serta indeks daya saing (WEF) berada di ranking 40, dari posisi saat ini
di ranking 50 dunia, sedangkan target
pariwisata 2019 yakni: jumlah kunjungan wisman 20 juta, pergerakan wisnus 275 juta, kontribusi
terhadap perekonomian (PDB) nasional sebesar 15%, devisa yang dihasilkan
sebesar Rp 280 triliun, penyerapan
tenaga kerja sebanyak 12,6 juta, serta indeks daya saing (WEF) berada di
ranking 30 dunia.
Untuk mendukung
target tersebut, Kemenpar akan mengimplemtasikan tiga program prioritas tahun
2017 yakni: digital tourism, homestay,
dan konektivitas udara. Digital tourism menjadi strategi yang harus dilakukan
untuk merebut pasar global, sedangkan program membangun 100.000 homestay tahun
ini akan dimulai sebanyak 20.000 unit
antara lain di 10 destinasi prioritas yaitu Danau Toba, Tanjung
Kelayang, Kota Tua dan Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo-Tengger- Semeru, Mandalika,
Labuan Bajo Wakatobi, Morotai, dan sejumlah destinasi wisata unggulan lainnya
seperti Mandeh, Makassar, Bali, Banyuwangi, dan Kepri.
Program prioritas
2017 yang sangat strategis adalah membangun konektivitas udara mengingat
sekitar 75% kunjungan wisman ke Indonesia menggunakan moda transportasi udara
sehingga tersedianya seat pesawat (seat capacity) yang cukup menjadi kunci
untuk mencapai target tahun 2017 hingga 2019 mendatang. “Tersediaanya kapasitas
seat sebanyak 19,5 juta oleh perusahaan maskapai penerbangan (airlines)
Indonesia dan asing saat ini hanya cukup untuk menenuhi target kunjungan 12
juta wisman pada 2016, sedangkan untuk target 15 juta wisman tahun 2017
membutuhkan tambahan 4 juta seat. Untuk
target 18 juta wisman tahun 2018 membutuhkan tambahan 3,5 juta seat atau
menjadi 7,5 juta seat, sedangkan untuk mendukung target 20 juta wisman pada
2019 perlu tambahan 3 juta seat atau menjadi 10,5 juta seat pesawat,” jelas
Arief Yahya.
H. Dedi Mulyana
mengatakan Purwakarta yang relatif dekat dengan Jakarta dan Bandung mempunyai
peluang besar untuk menarik lebih banyak lagi kunjungan wisman dan wisnus.
“Dengan diresmikan Air Mancur Taman Sri Baduga diharapkan Menpar Arief Yahya
dapat membantu mempromosikan Kabupaten Purwakarta sebagai destinasi wisata yang
layak dikunjungi,” kata H. Ahamad Heryawan.
Air Mancur Taman
Sri Baduga merupakan pengembangan dari
Situ Buleud yang dibangun sejak 2013 dan mulai diresmikaan tahap pertama pada
Januari 2014. “Keberadaan Taman Sri Baduga ini melengkapi Purwakarta sebagai
destinasi 1.000 taman dari yang
tradisional seperti Taman Pesanggrahan Padjajaran sampai dengan taman
modern seperti Taman Wakuncar,” kata Bupati Purwakarta H. Dedi Mulyadi.
Air Mancur Taman Sri
Baduga dipercantik dengan pencahayaan dengan mengandalkan lima warna dominan;
biru, merah, kuning, hijau dan ungu yang menggambarkan tentang keragaman suku,
ras, agama, dan budaya yang dibingkai dalam Bhineka Tunggal Ika dan falsafah
Pancasila. Selain itu di tengah air mancur dibuat 1.000 patung di antara patung
badak untuk menceritakan di Situ Buleud
ini dahulu konon sering dijadikan sebagai tempat berendam badak. (Q4/Rel)
0 Komentar