Menag Canangkan Kota Limboto Sebagai Madinatul Ilmi

Menag Lukman bersama Plt Gubernur Gorontalo dan Bupati Gorontalo menekan tombol sirine pada Pencanangan Kota Limboto sebagai Madinatul Ilmi.
Menag Lukman bersama Plt Gubernur Gorontalo dan Bupati Gorontalo menekan tombol sirine pada Pencanangan Kota Limboto sebagai Madinatul Ilmi.
GORONTALO, KORANTRANSAKSI.com - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mencanangkan Kota Limboto Kabupaten Gorontalo sebagai Madinatul Ilmi (Kota Ilmu/Peradaban). Pencanangan secara simbolis ditandai dengan memencet tombol sirine yang dilakukan Menag bersama Plt Gubernur Provinsi Gorontalo Zuhdan Arief Fakhrullah dan Bupati Gorontalo Nelson Pamolangi.
Pencanangan Kota Limboto sebagai Madinatul Ilmi ini dilakukan di GOR David Tonny Kab. Gorontalo bersamaan dengan Rakerwil Dewan Masjid Indonesia (DMI) Prov. Gorontalo serta pengukuhan 199 Guru Pendidikan Agama bukan PNS. Hadir juga dalam kesempatan ini tokoh agama dan masyarakat provinsi Gorontalo, Rektor IAIN Gorontalo, Kakanwil Provinsi Gorontalo, serta SKPD Pemprov dan Pemda Gorontalo.
Menag Lukman mengapresiasi pencanangan Kota Limboto sebagai Madinatul Ilmi. Menurutnya, hal itu sangat relevan dalam konteks kekinian di mana kehidupan harus dilandaskan dengan ilmu.
"Ilmu menjadi syarat kita mengembangkan, baik diri sendiri maupun masyarakat secara keseluruhan. Karenanya itu sangat strategis," tegas Menag di Gorontalo, Senin (23/01/2017).
Melalui pencanangan ini, Menag berharap Kota Limboto yang merupakan ibu kota Kabupaten Gorontalo bisa menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan. Hal itu menurutnya bisa diwujudkan dalam bentuk pendirian lembaga pendidikan formal dan juga bisa dicirikan dengan kehidupan masyarakat yang terdidik.
"Ciri masyarakat terdidik adalah memiliki wawasan luas. Karena itu muncul kearifan dan kebijakan. Arif itu lebih luas dari sekedar tahu," terangnya.
"Ada orang tahu, faham, dan arif. Arif itu tidak sekedar tahu dan faham, tapi juga bisa mengetahui dan memahami latar belakang dan dampak dari pengetahuan dan pemahamannya," tambahnya.
Dikaitkan dengan kehidupan sekarang, pencanangan ini menurut Menag juga sangat strategis. Ditengah menguatnya semangat beragama, semangat mencari ilmu diharapkan dapat mengantarkan masyarakat pada pemahaman keagamaan yang semakin baik pula.
"Semakin orang memiliki pengetahuan, maka semakin bijaklah dia. Kalau kita tidak arif, maka tidak hanya merusak kehidupan keagamaan tapi keutuhan bangsa juga terancam," imbuhnya.
Bupati Nelson Pamolangi sebelumnya menyampaikan rencananya untuk membangun kota satelit pendidikan yang disebut Madinatul Ilmi. Menurutnya, Kabupaten Gorontalo sudah memiliki 3 Perguruan Tinggi, yaitu: Universitas Gorontalo, Universitas Muhammadiyah Gorontalo, dan IAIN. Selain itu, dalam waktu dekat di Kabupaten Gorontalo juga akan dibuka Universitas Nahdlatul Ulama Gorontalo.
Di samping itu, di Provinsi Gorontalo juga ada 14 perguruan tinggi swasta lainnya. "Kami ingin sama seperti depoknya Jakarta. Di sana banyak perguruan tinggi sehingga ini bisa ikut memajukan ekonomi Gorontalo," ujarnya.
Selain perguruan tinggi, modal dasar lainnya dalam pencanangan Madinatul Ilmu ini adalah kehidupan masyarakat Gorontalo yang mayoritas (95%) beragama Islam ini rukun dan damai. (Q4/Rel)

Posting Komentar

0 Komentar