Renovasi 36 Sekolah di Depok di Cut Off

Ilustrasi Renovasi Sekolah.
Proyek yang diberhentikan itu terdiri dari 25 proyek renovasi gedung SD, 2 SMP dan 9 SMA.

Depok, Trans - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok menyatakan ada sebanyak 36 sekolah negeri yang proyek renovasi gedung sekolah di cut off/diberhentikan pekerjaannya selama tahun 2015. Pasalnya, menurut Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, Mohammad Thamrin, kontraktor tidak bisa menyelesaikan kewajibannya selama waktu yang telah ditetapkan.
“Proyek yang diberhentikan itu terdiri dari 25 proyek renovasi gedung sekolah dasar (SD), 2 sekolah menengah pertama (SMP), 9 sekolah menengah atas (SMA),” jelas Mohammad Thamrin di ruang kerjanya, belum lama ini.
Menurut Thamrin, seluruh penghentian kegiatan fisik proyek sarana belajar siswa yang dikerjakan kontraktor itu tersebar di sebelas kecamatan. Dampak adanya pemberhentian 36 renovasi sekolah itu membuat kegiatan belajar mengajar (KBM) ribuan siswa di puluhan sekolah menjadi terganggu.
Alasan diberhentikan kegiatan itu, lanjut Thamrin, lantaran kontraktor tidak dapat menyelesaikan pembangunannya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dalam perjanjian kontrak kerja. Yaitu dapat menyelesaikan pekerjaannya selama 72 hari kerja atau 3 bulan setelah lelang diumumkan. “Kalau kami biarkan ini melanggar regulasi yang ditetapkan pemerintah. Kami juga khawatir hasil bangunan fisik proyek tidak sesuai,” jelasnya.
Thamrin menjelaskan penghentian 36 pembangunan renovasi sekolah yang dikerjakan pihak ketiga itu mengacu pada Peraturan Presiden (Perpres) RI No 4 tahun 2015 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sesuai pasal 93 ayat 1 aturan tersebut. Dalam aturan itu disebutkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dapat memutuskan kontrak secara sepihak apabila penyedia barang dan jasa tidak akan mampu menyelesaikan seluruh pekerjaannya kendati diberikan kesempatan sampai dengan 50 (lima puluh) hari kalender sejak masa berakhirnya pelaksanaan pekerjaan untuk menyelesaikan pekerjaannya.
“Pedoman kami memberhentikan pekerjaan kegiatan fisik itu tentunya sudah ada pengawasan di lapangan yang melihat daya kerja kontraktornya, sanggup atau tidak bekerja. Toh nantinya dapat dilanjutkan kembali di anggaran yang baru,” terangnya.
Thamrin mengatakan, anggaran yang dipersiapkan Disdik Kota Depok untuk melanjutkan pembangunan puluhan sekolah yang di cut off itu mencapai Rp.20,52 miliar lebih. Peruntukannya adalah, rehabilitasi 10 SDN mencapai Rp.7,3 miliar. Rehablitasi 2 SMPN dengan nilai Rp.1,7 miliar. Lalu ditambah ada 10 pembangunan sekolah yang mangkrak dengan nilai Rp.4,251 miliar. Untuk menambah ruang kelas baru 7 SDN tahun ini sebesar Rp. 6,697 miliar.
Sedangkan, lanjutnya, untuk rehabilitasi gedung SMAN tahun ini tidak dianggarkan, karena kewenangannya kini masuk ke Provinsi Jawa Barat. “Kami hanya diberikan wewenang menyelesaikan kegiatan pembangunan gedung SD dan SMP. Semua sekarang sedang tahap lelang dan dipastikan kegiatan pada awal oktober ini,” pungkasnya. (Jopi)

Posting Komentar

0 Komentar