Sebanyak 18 WNI Tewas di Rutan Imigrasi Malaysia, Kemenlu Berjanji Akan Menindaklanjuti

 

(Foto:Ilustrasi TKI )
Jakarta, KORANTRANSAKSI.com – Belasan Warga Negara Indonesia (WNI) dikabarkan meninggal dunia di rumah tahanan Malaysia, Hal itu  dikatakan oleh Koalisi Buruh Migran Berdaulat (KBMB). terkait dengan hal tersebut, Kementerian Luar Negeri RI akan menindaklanjuti dan mempelajari laporan tersebut.

Menilai serius laporan berjudul “Seperti di Neraka: Kondisi di Pusat Tahanan Imigrasi di Sabah, Malaysia”, Kemlu segera menghubungi KBMB untuk memperoleh data rinci WNI atau pekerja migran Indonesia yang dinyatakan meninggal di rumah tahanan imigrasi di Sabah, serta data para deportan yang mengalami penganiayaan selama berada di Depot Tahanan Imigresen (DTI) di Sabah.

Direktur Perlindungan WNI dan BHI kementerian Luar Negeri Judha Nugraha menuturkan bahwa, seluruh data tersebut nantinya akan ditelusuri dan dimintakan penjelasan dari otoritas Malaysia.

“Perwakilan RI di Sabah yaitu KJRI Kota Kinabalu dan KRI Tawau akan bertemu Pengarah Jabatan Imigresen Negeri Sabah pada hari ini. Pertemuan dimaksudkan untuk meminta keterangan dan kejelasan atas temuan KBMB, sebagai upaya Pemerintah Indonesia dalam melindungi WNI atau pekerja migran Indonesia di wilayah Sabah,” ujar Judha.

Judha mengatakan bahwa, Pemerintah Indonesia akan mengambil langkah selanjutnya secara bilateral jika data tersebut terkonfirmasi. Sebelumnya KBMB telah melaporkan 18 Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia di Depot Tahanan Imigrasi Tawau, Sabah, Malaysia sejak Januari 2021 hingga Maret 2022.

Laporan KBMB mengungkap para WNI itu meninggal dunia antara lain karena diduga mengalami penganiayaan. Sejumlah deportan WNI juga diduga menerima bentuk hukuman yang tidak manusiawi serta penyiksaan.

Menanggapi laporan tersebut, Koordinator Fungsi Konsuler KJRI Kota Kinabalu Yusuf Suryanegara, mengatakan pihak KJRI selalu memantau keadaan WNI di tiga Rumah Tahanan Imigrasi (Depot Imigresen) yang berada di wilayah kerjanya, yaitu di Kota Kinabalu, Papar, dan Sandakan.

Saat ini, ia mengatakan tercatat sekitar 230 WNI yang berada di tiga Depot Imigresen yang keberadaannya akan terus dalam pantauan KJRI dan akan difasilitasi proses pemulangannya, termasuk pelaksanaan verifikasi dan pemberian dokumen perjalanan. KJRI Kota Kinabalu juga melakukan pendampingan pada setiap pemulangan yang dilakukan melalui Pelabuhan Tawau, Sabah.

Berdasarkan data KJRI Kota Kinabalu, selama 2022 tercatat satu orang WNI meninggal di Depot Imigresen Papar. Sementara pada 2021 tercatat enam orang meninggal di Depot Imigresen Sandakan, satu orang meninggal di Depot Imigresen Papar, dan satu orang meninggal di Depot Imigresen Kota Kinabalu. Penyebab kematian tercatat dikarenakan sakit dan terpapar Covid-19. (ZIK/TIM)

 


Posting Komentar

0 Komentar