Ketika Penerima Hadiah Nobel Itu Bertemu Presiden Irak (Oleh : Dasman Djamaluddin)

Inilah foto pertemuan Penerima Hadiah Nobel Perdamaian 2018, Nadia Murad dengan Presiden Irak Dr Barham Salih di Istana as-Salam di Baghdad, ibukota Irak pada hari Rabu, 12 Desember 2018. Juga diundang para diplomat negara sahabat di Irak. Foto ini dikeluarkan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Irak.

Presiden Irak yang berasal dari suku Kurdi itu sudah tentu mendengarkan apa yang dibicarakan Nadia Murad. Ia baru saja menerima "2018, Nobel Prize Award Ceremony," pada hari Senin, 10 Desember 2018 di Oslo, Norwegia. Selain Nadia Murad, ada seorang lagi yang menerima Nobel Perdamaian tahun 2018 ini, yaitu seorang dokter berasal dari Republik Demokratik Kongo, yaitu Denis Mukwage. Ia juga pantas menerima penerima Nobel Perdamaian, karena ia berjasa melakukan operasi terhadap korban pemekorsaan.

Nadia Murad bernama lengkap Denis Murad  Basee Taha, lahir pada tahun 1993. Berarti usianya sekarang menjelang 26 tahun. Di usia relatif muda itu, ia merupakan salah seorang perempuan Yazidi Irak yang menjadi korban pemekorsaan gerilyawan Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS). Itu terjadi ketika ia diculik ISIS pada tahun 2014. Pada waktu itu ISIS sudah merambah ke Suriah dan pada hari Minggu, 29 Juni 2014, mendeklarasikan pembentukan Kekhalifahan Islam.

Nadia Murad tidak sendirian. Ada sekitar 6.500 perempuan Yazidi Irak yang diculik ISIS dan dijadikan budak seks. Untunglah perempuan ini ada yang dilelang termasuk Nadia Murad. Ia kemudian ditebus oleh keluarga Muslim Irak. Pengalaman ini dan keterbukaannya serta ingin berjuang menghentikan kekerasan seksual dalam perang, akhirnya ia pantas menerima Hadiah Nobel Perdamaian 2018.

Awalnya ISIS memang lahir di Irak setelah Presiden Irak Saddam Hussein digulingkan dan dihukum gantung.  Sesudah itu otomatis seluruh Irak diduduki oleh Amerika Serikat (AS). Bermula dari semangat ingin mengusir AS, Al-Qaeda dari Afghanistan dipimpin oleh Abu Mush'ab al-Zarqawi masuk ke Irak.dan membentuk Jama'ah at-Tauhid wal-Jihad.

Selanjutnya mereka bergabung dengan Dewan Syuro Mujahidin Irak.yang terdiri dari delapan kelompok milisi bersenjata Irak. Kemudian tahun 2006, Abu Murah,'ab al-Zarqawi tewas dan digantikan oleh Abu Umar al-Baghdadi, selanjutnya ia mendirikan Negara Islam Irak (ISI) yang berpusat di Baquba, Provinsi Diyala.

Tahun 2010, Abu Umar tewas dan digantikan oleh Abu Bakar al-Baghdadi. Pada saat terjadi pergolakan di Suriah,  al-Qaeda telah mendukung oposisi dengan membantu Front al-Nusra untuk melawan pemerintahan Suriah pimpinan Bashar al-Assad. Banyak para Mujahidin yang datang dari negara lain termasuk dari Indonesia.

Inilah perkembangan ISIS di Irak dan Suriah. Tahun 2014 ketika kelompok ini sedang jaya, pada waktu ini pulalah Nadia Murad diculik. Pada tahun 2017, Pemerintah Irak mengumumkan ISIS di Irak berhasil dihancurkan. Di Suriah terjadi konflik berkepanjangan dan ISIS pelan pelan juga tersingkir. ISIS yang awalnya ingin mengusir pasukan AS dari Irak, ternyata mendengarkan kesaksian Nadia Murad, mereka juga melakukan tindakan di luar prikemanusiaan. Membunuh dan memperkosa.

Posting Komentar

0 Komentar