Buku Penunjang K13 Diperjualbelikan

Buku.
Malang, Trans - Program pendidikan 9 tahun yang dicanangkan perintah guna meningkatkan mutu pendidikan masyarakat ditunjang dengan berbagai fasilitas. Seperti dana BOS maupun BOSnas serta DAK pendidikan yang tujuannya untuk menyukseskan program pendidikan 9 tahun.
Namun program pendidikan 9 tahun yang seharusnya tidak membebankan biaya apapun terhadap anak didik agar melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan baik tanpa memikirkan dana, karena semua penyelenggarakan pendidikan ditanggung oleh pemerintah, tercoreng. Di sekolah dasar di Kabupaten Malang ditemukan praktek jual beli buku penunjang K13. Pihak lembaga pun menganjurkan kepada siswa untuk membeli buku tersebut. Seperti yang terjadi di SDN Taman Harjo Kecamatan Singosari Kabupaten Malang.
Beberapa wali murid mempertanyakan kewajiban pembelian buku penunjang K13. Salah satu wali murid yang namanya dirahasiakan mengatakan, bahwa dirinya merasa heran karena seharusnya buku di SDN gratis. “Seharusnya kan dalam pembelian buku ini gratis, karena ada dana BOS dan BOSnas,” tegasnya.
“Anak kami dianjurkan beli tiga buku tematik yang jumlah anggarannya Rp.30.000. Memang untuk ukuran kami jumlah sekian kecil, namun perlu diingat yang sekolah di sini banyak juga dari kalangan kurang mampu yang wajib dibantu. Berarti program pemerintah pendidikan gratis untuk SDN tidak ada, buktinya di SD sini masih ada aja jual beli buku penunjang K13,” paparnya.
Pihak sekolah SDN Taman Harjo saat dimintai keterangannya terkait jual beli buku penunjang K13, berkilah. “Maaf mas kepala sekolah masih dinas luar, demikian juga Kadis Pendidikan Budi Iswojo juga tidak ada di kantor,” ujarnya.
Koordinator LSM Prodesa Achmad Kusairi, permasalahan jual beli buku penunjang K13 harus ditindaklanjuti, karena telah melanggar aturan yang ada. Seharusnya pembelian tersebut menggunakan dana BOSnas. Kalau betul buku penunjang K13 dibebankan pada wali murid, pihaknya nanti akan melaporkan perihal itu ke pihak berwajib. (Nes)

Posting Komentar

0 Komentar