![]() |
| Farhan dan Reno, dua warga yang masih hilang sejak 29 Agustus 2025 saat demo rusuh di kawasan Kwitang, Jakarta Pusat (Foto:dok) |
Karo Labdokkes Polri,
Brigjen Sumy Hastry Purwanti menjelaskan bahwa, "Dari hasil pemeriksaan
bahwa nomor postmortem 0080 cocok dengan antemortem 002 sehingga
teridentifikasi sebagai Reno Syahputradewo anak biologi dari Bapak Muhammad Yasin”,
jelas Hastry.
Lebih lanjut Hastry menegaskan, tim forensi melakukan sejumlah pemeriksaan primer dan sekunder terhadap kerangka jenazah. Untuk Reno, tim memeriksa tulang tengkorak, tulang panggul, gigi, hingga mengambil sampel DNA tulang belakang. "Dari hasil pemeriksaan bahwa nomor postmortem 0081 cocok dengan antemortem 001 sehingga teridentifikasi sebagai Muhammad Farhan Hamid," tambah dia.
Sementara itu, untuk
jenazah Farhan, tim forensik menemukan adanya perhiasan dan kepala ikat
pinggang. Tim juga mengambil sampe DNA tulang dan membandingkan dengan data DNA
keluarga Farhan dan hasilnya cocok.
"Dari pemeriksaan,
kantong jenazah berisi plastik rangka manusia yang sudah tidak lengkap
keadaannya akibat kebakaran. Waktu kematian dari saat pemeriksaan sudah lebih
dari 1 bulan," tambah Hastry.
Sebelumnya, dua
kerangka manusia tersebut pertama kali ditemukan oleh tim teknis gedung yang
hendak mengecek konstruksi gedung untuk dilakukan renovasi. Renovasi dilakukan
karena gedung itu sempat terbakar ketika terjadi demo yang berujung kericuhan
di Kwitang.
Dua kerangka manusia
itu lantas dikaitkan dengan Reno dan Farhan yang sempat dilaporkan hilang
setelah demo ricuh 29 Agustus 2025 di depan Mako Brimob di Kwitang, Jakpus.
Keluarga dari Reno dan Farhan lalu diambil sampelnya untuk kepentingan tes DNA. (EL/TIM)





0 Komentar