![]() |
Tentara Kamboja saat mengisi ulang peluncur roket Ganda BM-21 di Provinsi Preah Vihear, Kamboja pada Kamis (24/7/2025) |
Pada saat konflik
bersenjata pertama kali pecah di perbatasan pada Kamis (24/7), baku tembak
Kamboja dan Thailand berlangsung di enam lokasi. Terpisah, Tentara Kawasan
Kedua Thailand melaporkan, pertempuran tepatnya pecah di Provinsi Ubon
Ratchathani and Surin.
Laporan otoritas
Thailand per Jumat ini jumlah korban jiwa dari negaranya menyentuh 15 orang. Estimasi
ini naik dari sehari sebelumnya, yaitu 14 jiwa. Dari pihak Kamboja, otoritas
setempat menyebut seorang warganya tewas imbas konflik melawan Thailand.
Adapun Plt Perdana
Menteri Thailand Phumtham Wechayachai mengakui konflik negaranya dan Kamboja berpotensi
menuju perang. “Eskalasi bentrokan militer antara Thailand dan Kamboja dapat
mengarah pada perang," ujar Phumtham.
Respons Asia Tenggara
PM Malaysia Anwar
Ibrahim meminta agar kedua negara anggota ASEAN itu melakukan gencatan senjata.
Malaysia adalah ketua ASEAN pada 2025 ini. Sedangkan Singapura menyatakan
prihatin dengan konflik dua negara bertetangga itu. Mereka meminta kedua pihak
menahan diri.
Sementara sikap
Indonesia adalah "mengikuti secara saksama perkembangan di perbatasan
Thailand dan Kamboja". “Kami yakin sebagai negara yang bertetangga, kedua
negara akan kembali ke cara-cara damai untuk menyelesaikan perbedaan mereka,
sejalan dengan prinsip-prinsip yang tercermin dalam Piagam ASEAN dan Traktat
Persahabatan dan Kerja Sama," ujar Kemlu RI. (TIM)
0 Komentar