![]() |
Masyarakat yang melihat puing-puing Pesawat yang jatuh di Kota Ahmedabad, Negara Bagian Gujarat, India barat laut pada Kamis (12/6/2025) |
Pria berkebangsaan
Inggris berusia 40 tahun itu bercerita detik-detik kecelakaan terjadi. Masih
dalam kondisi terbaring lemas di ranjang rumah sakit, dia mengaku tengah dalam
perjalanan pulang ke Inggris setelah mengunjungi keluarganya di India.
"Ketika saya
bangun, ada mayat di sekitar saya. Saya takut. Saya berdiri dan berlari. Ada
serpihan pesawat di sekitar saya. Seseorang memegang saya dan memasukkan saya
ke dalam ambulans dan membawa saya ke rumah sakit," kata Viswashkumar.
Tidak jelas apakah
Viswashkumar berhasil melompat keluar sebelum pesawat menghantam tanah atau
setelahnya. Rekaman di media sosial menunjukkan seorang pria dengan kaus putih
berlumuran darah dan celana panjang gelap berjalan pincang di jalan dan
ditolong oleh seorang petugas medis.
![]() |
Tampak dalam bangunan kantin ekor pesawat yang tersangkut dilokasi jatuhnya pesawat di kota Ahmedabad, Negara bagian Gujarat, India barat (Foto:dok) |
Ajay Valgi, sepupu
Viswashkumar yang tinggal di Leicester, Inggris bagian tengah, mengatakan
kepada BBC bahwa Viswashkumar berbicara melalui telepon untuk mengkonfirmasi
bahwa dia baik-baik saja. "Dia hanya mengatakan bahwa dia baik-baik saja,
tidak ada yang lain," kata Valgi.
Valgi mengatakan,
keluarganya belum mendengar apa pun tentang saudaranya. "Kami tidak
baik-baik saja. Kami semua sedih," katanya.
Viswashkumar sudah
menikah dan memiliki satu anak laki-laki. Pesawat itu jatuh di daerah
permukiman, menabrak asrama perguruan tinggi kedokteran di luar bandara saat
jam makan siang, dalam bencana penerbangan terburuk di dunia dalam satu dekade.
Lebih dari 240 orang tewas dalam kecelakaan itu. Di antara yang tewas termasuk
beberapa orang tengah berada di darat.
(TIM)
0 Komentar