Sebanyak 10 Wanita Berhasil Diamankan Oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) di Kawasan Neglasari, Kota Tangerang (Foto:dok) |
Temuan tersebut berawal dari laporan masyarakat kepada Tim Satgas Sikat Sindikat pada 19 Januari lalu, sekitar pukul 15.30 Wib. Dimana, ada kos-kosan dicurigai diisi oleh para wanita yang akan dipekerjakan secara illegal ke luar negeri. Lebih lanjut keberadaan mereka tidak jelas kegiatannya. Hanya berdiam diri saja di dalam kosan tersebut. Ada yang baru sehari, seminggu, hingga ada yang sudah 3 bulan menghuni kosan tersebut.
Deputi Penempatan dan
Pelindungan Kawasan Eropa dan Timur Tengah BP2MI, I Ketut Suardana menjelaskan
jika adanya penampungan orang untuk rencana diberangkatkan ke luar negeri, lalu
kami cek ke lapangan, ternyata betul. Kami menemukan kategorinya ibu-ibu, ada
10 orang dari berbagai daerah di Indonesia.
Para ibu-ibu berusia dari 23 tahun sampai 50 tahun itu, berasal dari Banten sebanyak satu orang, Jawa Barat 5 orang, dan sisanya dari Lombok, NTB sebanyak 5 orang. Dari pengakuan para korban, mereka tengah menunggu untuk diberangkatkan ke berbagai negara di Timur Tengah untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga oleh seorang calo berinisial A, tanpa prosedur atau secara ilegal. Seperti negara Dubai, Abudabi, Arab Saudi dan Bahrain. “Mereka ini dijanjikan bisa berangkat dan bekerja di negara-negara tadi dengan gaji sekitar Rp 4 juta per bulannya sebagai asisten rumah tangga,” kata Ketut Suardana.
Setelah diamankan,
kesepuluh wanita ini langsung dibawa untuk diberi perlindungan ke Rumah Ramah
BP2MI, untuk kemudian dipulangkan ke kampung halaman atau tempat asal
masing-masing korban. Dengan akomodasi ditanggung sepenuhnya oleh BP2MI.
Sementara itu, petugas
BP2MI yang bekerja sama dengan Polres Metro Tangerang, masih memburu diduga
calo berinisial A. Sebab, pada saat kejadian ditemukannya 10 wanita ini, tidak
ada calo tersebut di lokasi. “Jadi
mereka ini terpisah, kami hanya bisa menemukan ke sepuluh korban saja. makanya,
calo ini masih terus kami cari, dengan dugaan sindikat perdagangan orang,”
katanya. (**Okta**)
0 Komentar