(Foto:Humas Direktorat Jenderal Imigrasi) |
Di usianya yang semakin
lanjut, Yuliana hanya ingin kembali berkumpul bersama karib kerabatnya di
Indonesia. Sayangnya, kursi roda menghambat gerak Yuliana untuk melakukan
penggantian paspornya yang telah habis masa berlaku sejak Februari 2023. Jarak
47 km dari Glenwood ke KJRI cukup menyulitkan bagi Yuliana yang hanya tinggal
berdua dengan Susanti di Sydney.
“Cukup sulit bawa Mama
yang harus pakai kursi roda ke Maroubra untuk perpanjang paspor (lokasi KJRI
Sydney, red), jadi saya coba cari-cari info di internet dan ternyata KJRI punya
program SELARAS ini,” jelas Susanti.
Susanti kemudian
mengirimkan email kepada KJRI untuk mendaftarkan pengurusan paspor ibunya
melalui program SELARAS. Sehari setelah mengirimkan email, ia menerima balasan
yang menginformasikan kedatangan petugas migrasi pada Jumat (24/11/2023).
SELARAS merupakan
kependekan dari Sambangi Lansia dan Orang Sakit. Layanan pengurusan paspor
jemput bola yang menjadi inovasi bidang imigrasi dari KJRI Sydney bagi WNI
lanjut usia, memiliki kondisi medis dan berkebutuhan khusus yang memiliki
kendala untuk datang ke KJRI mengurus paspor.
KJRI Sydney membawahi
tiga dari enam negara bagian di Australia, yaitu New South Wales, Queensland
dan South Australia di mana terdapat sekitar 42.000 WNI yang membutuhkan
pelayanan dan perlindungan dari KJRI Sydney.
“Layanan SELARAS kami
buka bagi WNI di wilayah Greater Sydney Area. Bagi WNI yang berada di luar
wilayah Greater Sydney Area Layanan SELARAS menyesuaikan dengan ketersediaan
waktu dan infrastuktur KJRI Sydney. Biasanya kami sambangi pemohon saat
istirahat makan siang, atau weekend sehingga tidak mengganggu layanan harian di
KJRI Sydney,” jelas Konsul Imigrasi pada KJRI Sydney, Agus A. Majid.
Selama periode Desember
2021 s.d. 24 November 2023, telah 27 orang WNI yang memperoleh kemudahan
melalui layanan ini. Sementara itu bagi kota atau negara bagian lain yang masih
masuk wilayah akreditasi KJRI yang memiliki kendala jarak dalam pengurusan
paspor, KJRI menyediakan program reach out/ layanan jemput bola secara berkala
yang biasanya diselenggarakan berbarengan dengan layanan warung kekonsuleran.
“Inovasi ini merupakan
wujud Layanan Prima yang Ramah HAM, serta bentuk upaya KJRI Sydney untuk terus
meningkatkan Kualitas Layanan Publik serta mengurai kendala-kendala dalam
pengurusan paspor,” tutup Majid. (TIM)
0 Komentar