(Foto:Ilustrasi) |
Anggota tim pencari
fakta Abu Mufakhir menuturkan bahwa, satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang
tewas di Malaysia tersebut ialah Suardi Bin Samsudin. “Dia merupakan tahanan
Blok 7 Depot Imigrasi Tawau”, ujar Abu dalam diskusi daring, Sabtu, 25 Juni
2022.
Abu juga menuturkan
Suardi dinyatakan meninggal dunia dirumah sakit pada 7 Januari 2021. Dalam
surat terima jenazah, tidak ada penjelasan mengenai penyebab kematian dari WNI
tersebut. Abu yang merupakan dari Koalisi Buruh Migran Berdaulat itu mengatakan
dalam surat itu tertulis pernyataan “Dengan itu, saya tidak akan menuntut
sebarang apa-apa tindakan di kemudian hari”, kata Abu.
Menurut Abu, pernyataan
itu janggal. Namun, yang lebih janggal lagi adalah Suardi membubuhkan tanda
tangan dalam surat tanda terima jenazahnya sendiri. Abu mengatakan barulah pada
surat kedua nama penerima jenazah berubah menjadi Jumala bin Sabang. Jumala
disebut sebagai kerabat Suardi. “Padahal bukan, dia salah satu mandor di
perkebunan sawit almarhum pernah bekerja,” kata Abu.
Tim pencari fakta
kemudian menelusuri penyebab kematian Suardi. Dari hasil wawancara dengan sesama
bekas penghuni rumah tahanan, Suardi diketahui mengalami penganiayaan oleh
petugas DTI Tawau. “Almarhum dipukuli ramai-ramai oleh petugas DTI di hadapan
tahanan lainnya,” ujar Abu.
Abu mengatakan, Suardi
sempat melarikan diri dari rutan. Setelah tertangkap, kata dia, petugas diduga
memukuli Suardi dengan tangan kosong, batu dan pipa besi ke bagian dada, serta
kepala. Setelah dianiaya, kata Abu, Suardi yang bersimbah darah dimasukan
kembali ke sel isolasi dengan tangan tetap terbogol.
Dia mengatakan Suardi
dibawa ke rumah sakit setelah dadanya membengkak. “Beberapa orang yang kami
wawancara percaya jika Suardi sudah meninggal sejak dalam sel isolasi,” ujar
Abu.
TPF menemukan Suardi
bukan satu-satunya korban yang meninggal saat menjadi tahanan di sejumlah DTI
di Sabah Malaysia. WNI yang ditangkap karena melanggar aturan imigrasi itu
diduga hidup dalam kondisi tidak layak dan tak punya akses ke kesehatan. TPF
menemukan selama 2021 hingga Juni 2022, sebanyak 149 WNI tewas di sejumlah WNI
di Sabah, Malaysia. (TIM/RED)
0 Komentar