Pertemuan Antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dengan Kedutaan Besar Iran Mohammad Khosh Heikal Azad (Foto:dok) |
Menteri Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga
Salahuddin Uno, menyebutkan Indonesia dan Iran memiliki ikatan sejarah dan
budaya yang sudah lama terbangun.
"Ini terlihat dari
catatan sejarah kita yang menyebutkan kedatangan para pedagang asal Iran ke
Indonesia di masa lalu serta beberapa kesamaan kosakata dalam bahasa Indonesia
dan bahasa Persia," kata Sandiaga.
Sehingga, Sandiaga
berpendapat Indonesia dan Iran perlu terus menjalin kerja sama di bidang wisata
sejarah dengan menggandeng berbagai pihak terkait. “Wisata budaya dan sejarah
menjadi salah satu prioritas kami agar dapat menarik wisatawan asal Iran untuk
berkunjung ke Indonesia," katanya.
Berdasarkan data dari
Badan Pusat Statistik, pada 2019, tercatat ada 10.440 wisatawan Iran yang
berkunjung ke Indonesia. Namun, angka ini mengalami penurunan di tahun 2020
akibat pandemi COVID-19, yaitu sebesar 1.340 wisatawan saja.
Menparekraf Sandiaga Uno Saat Berbincang dengan Kedutaan Besar Iran Mohammad Khosh Heikal Azad untuk membicarakan kerja sama yang dilakukan oleh Indonesia-Iran (Foto:dok) |
Selain itu, Sandiaga
mengatakan kedua negara juga memiliki potensi kolaborasi di subsektor-subsektor
ekonomi kreatif seperti kriya, fesyen, dan arsitektur. Terlebih, sektor ekonomi
kreatif Indonesia berhasil menyumbang angka produk domestik bruto sebesar
Rp1.100 triliun pada 2020.
"Sebagaimana yang
kita ketahui bersama, kerajinan tangan Iran merupakan salah satu karya seni
yang memiliki signifikansi di industri artistik karena memiliki akar budaya dan
sejarah yang kuat. Sehingga, saya ingin melihat kesempatan-kesempatan untuk
meningkatkan angka perdagangan produk ekonomi kreatif antar kedua negara,"
jelas Sandiaga.
Sementara itu, Deputi
Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, menambahkan perlunya
dilaksanakan webinar-webinar antara Indonesia dan Iran untuk meningkatkan
kesadaran atas potensi wisata yang dimiliki kedua negara. "Menurut saya
webinar itu sangat bagus untuk membangun kesadaran masyarakat kedua negara atas
potensi-potensi wisata yang ada," ucap Nia.
Hal ini disambut baik
oleh Mohammad Khosh sebagai upaya pemulihan ekonomi kedua negara. "Saya
harap dengan adanya kerja sama ini, kita dapat segera bangkit dari pandemi
COVID-19," ungkap Khosh. (ZIK)
0 Komentar