Menjaga Konversavi Jadi Keharusan, Kementerian LHK Gelar Workshop Internasional



Jakarta, KORANTRANSAKSI.Com - Workshop Internasional mengenai Konservasi Biodiversitas Lintas Batas Negara Resmi di buka di Gedung Auditorium Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Jakarta, Selasa (26/2/19).

Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (Dirjen KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) dalam sambutannya yang dibacakan oleh Direktur Kawasan Konservasi, Suyatno Sukandar menegaskan kembali peranan kawasan konservasi seperti Taman Nasional yang tidak hanya menjadi rumah bagi beragam biodiversitas, tetapi juga memberikan fungsi ekologis bagi kehidupan manusia.

Karenanya menjaga kawasan konservasi menjadi sebuah keharusan bagi setiap orang karena fungsi kawasan sangat beragam dari mulai mendukung ketahanan pangan hingga sumber bagi pengembangan obat di masa depan.

“Nilai strategis adanya kawasan konservasi karena ini mendukung ketahanan pangan, penyerapan karbon, tata guna air, pengembangan ekowisata dan juga tumbuhan langka yang dibutuhkan oleh industri farmasi,” jelasnya.

Suyatno menegaskan, peran penting kawasan Taman Nasional Betung Kerihun yang berada di Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat merupakan Kawasan Konservasi Lintas Batas Negara Trans-boundary Conservation Areas (TBCA) dengan Taman Negara Batang Ai dan juga Kawasan Suaka Lanjak-Entimau.

Hal ini menjadikan kerjasama pengelolaan kawasan konservasi termasuk Taman Nasional di kedua wilayah menjadi penting dan krusial. “yang namanya kawasan konservasi tidak mengenal batas administrasi jadi kerjasama semacam ini juga harus terus dikembangkan,”tegasnya.
Ditjen KSDAE yang membawahi pengelolaan Taman Nasional di seluruh Indonesia menurutnya mendukung penuh kegiatan workshop ini dan berharap ke depan komunikasi antara Indonesia dan Malaysia terus terjalin baik.

“Ditjen KSDAE sangat mengpresiasi upaya semua pihak yang telah menyelenggarakan acara ini, dan berharap semoga kerjasama ini mampu meningkatkan pengelolaan kawasan konservasi yang lebih baik lagi,” tutupnya.

Workshop internasional konservasi lintas batas kali ini bertemakan pemberdayaan komunitas kehutanan dan perempuan untuk pembangunan kehidupan yang berkelanjutan.

Selain dari Malaysia beberapa negara ASEAN turut menghadiri acara ini diantaranya Thailand, Vietnam, Kamboja, dan Laos.

Acara ini digelar guna berbagi pengalaman antar negara di kawasan ASEAN khususnya yang memiliki kawasan konservasi lintas batas. (ZIQ)

Posting Komentar

0 Komentar