Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM. |
MALANG, KORANTRANSKASI.com
- Memperingati
Hari Gizi Nasional yang jatuh pada 25 Januari, Dinas Kesehatan Kota Malang
mengimbau kepada masyarakat untuk membudayakan mengkonsumsi makanan lokal.
"Makanan
lokal kaya gizi dalam mendukung pola makan gizi berimbang," ujar Kepala Dinas
Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Dr. dr. Asih Tri Rachmi Nuswantari, MM., Rabu
(25/1/2017).
Dia menjelaskan
makanan lokal harus dibudayakan dan dikonsumai rutin, karena menurutnya makanan lokal
merupakan salah satu alternatif makanan yang dinilai memiliki banyak
kelebihan. "Makanan lokal sifatnya segar, pangan lokal juga cita
rasanya lebih baik dan kandungan nutrisinya lebih terjaga disertai dengan harga
yang ekonomis," terangnya.
Makanan lokal yang
dimaksud diantaranya seperti tiwul, pohong, laron, belut. "Artinya jika
kita tidak bisa membeli ikan salmon yang kaya protein, kita bisa mengganti
dengan ikan belut. Intinya kita sesuaikan dengan kebutuhan gizi yang
diinginkan," tegasnya.
Selain itu,
makanan lokal yang paling banyak dikonsumsi masyarakat akan kaya karbohidrat
seperti pohong. Pohong ini sangat bagus untuk menambah tenaga di saat melakukan
aktivitas. "Tak hanya itu saja keseimbangan gizi dalam tubuh juga
diimbangi dengan makan buah dan sayuran yang segar," tegasnya.
Sementara itu,
terkait penyakit antraks yang beberapa hari lalu tersebar di Kulon Progo Jawa
Tengah, dia memastikan peredaran penyakit dari daging tersebut tidak menyebar
di Jawa Timur apalagi di Kota Malang.
"Saya
pastikan di Malang aman dan nihil penyakit antraks. Karena saya sudah
konfirmasi langsung ke pihak Dinkes di sana bahwa peredaran daging tidak
menyebar ke Malang," terangnya.
Dia mengimbau tentang penyakit antraks, masyarakat
warga Malang tidak perlu khawatir dan takut. Ia sudah memastikan daging di
Malang segar dan aman untuk dikonsumsi. (Gus)
0 Komentar