Menaker Hanif Dhakiri dan Menko PMK Puan Maharani, Ajak Mahasiswa Jadi Pelopor Perubahan

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M. Hanif Dhakiri dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani.
Jakarta, Trans - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), M. Hanif Dhakiri bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani mengajak mahasiswa menjadi pelopor dalam perubahan bangsa Indonesia.

Menteri Ketenagakerjaan RI, M. Hanif Dhakiri meyatakan pentingnya meningkatkan kompetensi untuk bersaing dalam dunia kerja. Oleh sebab itu, ia ingin peningkatan skill angkatan kerja Indonesia dilakukan melalui Balai Latihan Kerja (BLK). Menaker mengungkapkan, perlunya fasilitasi angkatan kerja yang ingin meningkatkan skill. Keberadaan BLK diharapkannya bisa membantu secara signifikan bagi angkatan kerja yang ingin mengembangkan skill.

Acara yang bertajuk "Langkah Strategis Pemerintah Menurunkan Jumlah Pengangguran" itu di pimpin langsung Menaker. Dalam paparannya, bahwa kondisi angkatan kerja Indonesia 60 persen adalah lulusan SD-SMP. Maka angkatan kerja tersebut sulit masuk ke pendidikan vokasi karena berbagai faktor. "Pemerintah terus mendorong peningkatan akses dan mutu pelatihan kerja, juga pelibatan dunia industri, pemagangan dan pasar kerjanya," tutup Menaker.

“Kaum muda adalah penerus bangsa. Untuk itu, para mahasiswa harus menyiapkan diri untuk meningkatkan skill supaya bisa bersaing dalam persaingan global,” kata Menaker Hanif, saat memberikan kuliah umum tentang revolusi mental di Universitas Negeri Lampung (UNILA) kota Bandar Lampung di Lampung minggu yang lalu.

Dia menjelaskan, Revolusi Mental menjadi prasyarat penting dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan berlandaskan semangat gotong royong. “ Peran Perguruan Tinggi Dalam Menyampaikan Revolusi Mental “ ini dihadiri Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, Rektor Universitas Lampung, Hasriadi Mat Akin; Anggota DPR RI,  Ismayatun; Wakapolda Lampung, Bonifasius Tampoi, Deputi Menko PMK bidang Koordinasi Pendidikan dan Agama, Agus Sartono; Staf Khusus Menko PMK, Dolfie OFP; serta dihadiri sekitar 350 mahasiswa Universitas Lampung.

Dalam kesempatan itu, Menko PMK menuturkan, Revolusi Mental sebagai ‘Gerakan Hidup Baru” yang bertujuan menanamkan rasa percaya diri akan kemampuan sendiri, menanamkan optimisme dan daya kreatif masyarakat dalam menghadapi tantangan berbangsa dan bernegara.

Dia juga menekankan bahwa Revolusi Mental menjadi prasyarat penting dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan berlandaskan semangat gotong royong.

“Bangsa Indonesia kuat karena ideologi Pancasila. Bhineka Tunggal Ika mengikat keberagaman Indonesia,” tegas Menko PMK.

Menko PMK berharap Perguruan Tinggi mampu menjadi garda terdepan dalam implementasi Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) karena sejalan dengan posisi Perguruan Tinggi sebagai agent of change. Perguruan Tinggi akan menghasilkan generasi calon pemimpin bangsa. Proses pembelajaran di Perguruan Tinggi harus mengandung muatan pembangunan karakter yang merupakan “never ending process” sepanjang kehidupan berbangsa dan bernegara. Karenanya, Universitas Lampung harus ikut serta memperkuat perannya dalam pembangunan karakter sumber daya manusia Indonesia.(Rechan Nazar/Richardo Zakaria/Choky)

Posting Komentar

0 Komentar