![]() |
Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim menghimbau kepada seluruh jajaran Imigrasi untuk lebih selektif dan protektif dalam pencegahan perdagangan orang (Foto:Humas Direktorat Jenderal Imigrasi) |
Menurutnya peran vital
Imigrasi adalah pada saat pembuatan Paspor serta pemeriksaan keimigrasian di
Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI). Dalam permohonan paspor, petugas diminta
melakukan profiling mendalam bagi pemohon yang terindikasi memberikan
keterangan tidak benar.
“Teruntuk para pemohon
paspor yang memberikan keterangan tidak benar dapat ditangguhkan hingga dua
tahun. Untuk menimbulkan efek jera, Ditjen Imigrasi akan mengambil langkah agar
penundaan permohonan paspor tersebut bisa diperpanjang hingga 3 tahun,"
ujar Silmy
Lebih lanjut Silmy
Karim menuturkan jika Pemeriksaan keimigrasian di TPI juga menjadi filter kedua
dalam mencegah perdagangan orang. Penundaan keberangkatan dapat dilakukan jika
ditemukan indikasi akan menjadi pekerja migran.
Langkah ini dilakukan merujuk banyaknya WNI yang menjadi korban TPPO khususnya ke Kamboja belakangan ini. Silmy mendapatkan informasi banyaknya WNI yang jadi korban TPPO setelah melakukan pertemuan dengan Jenderal Polisi Chantarith Kirth yang menjadi Ketua Delegasi Imigrasi Kamboja dalam sebuah forum di Thailand. "Dalam pertemuan itu saya sampaikan bahwa banyak WNI jadi korban. Judi online, penipuan online, sampai penjualan ginjal," katanya.
Silmy juga menjelaskan berdasarkan penjelasan delegasi Kamboja, kegiatan judi online sempat dilegalkan namun sejak Juni 2019, izin operasi judi maupun judi online telah dicabut dan dinyatakan ilegal. "Di tahun 2022 sempat dilakukan operasi di Sihanoukville yang ditengarai jadi pusat perjudian. Lebih dari 200 orang ditangkap dan sebagian besarnya dari Indonesia," ungkapnya
Menurutnya, pasca
operasi tersebut, WNI yang terindikasi sebagai korban berada di bawah
perlindungan Kedutaan Besar RI di Phnom Penh. "Yang terindikasi sebagai
korban ditempatkan sementara di dinas sosial, sementara yang bukan ditempatkan
di ruang detensi imigrasi Kamboja," terang Silmy. (ZIK/TIM)
0 Comments