Imigrasi Awasi Lalu Lintas WNA di Pelabuhan Gilimanuk Dengan Menggunakan Teknologi Camera Face Recognition dari INAFIS

 

Pelaksana Tugas (Plt) Direktorat Jenderal Imigrasi, Widodo Ekatjahjana saat melakukan peninjauan langsung di Pelabuhan Gilimanuk (Foto:Humas Direktorat Jenderal Imigrasi) 
Singaraja, KORANTRANSAKSI.com - Pelabuhan Gilimanuk Bali yang berperan sebagai salah satu gerbang lalu-lintas menuju Pulau Dewata tak pelak menjadi lokasi yang kerap ramai dengan Warga Negara Asing. Mendekati pagelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November, Ditjen Imigrasi dan Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja pantau situasi lalu-lintas Orang Asing pada pelabuhan di ujung barat Provinsi Bali itu.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktorat Jenderal Imigrasi, Widodo Ekatjahjana mengungkapkan bahwa, pihaknya akan meminta koordinasi antara Imigrasi dengan Polri, TNI, maupun Instansi yang terkait lainnya untuk pengamanan perhelatan KTT G20.

“Saya minta agar koordinasi dan sinergi antara Imigrasi dengan Polri, TNI serta instansi terkait lainnya untuk pengamanan perhelatan KTT G20 semakin ditingkatkan lagi. Selain itu, kepada jajaran Imigrasi saya sampaikan agar pelayanan keimigrasian kepada WNA dilaksanakan dengan lebih ramah dan bersahabat, tanpa mengurangi kewaspadaan Imigrasi untuk mencegah pelanggaran-pelanggaran keimigrasian serta menjaga keamanan sesuai tugas dan fungsi Imigrasi”, ujar Widodo.

Untuk memperkuat pengawasan oleh aparat penegak hukum, termasuk dalam hal ini imigrasi, telah dipasang teknologi Camera Face Recognition oleh INAFIS (Indonesia Automatic Fingerprint Identification System) di Pelabuhan Gilimanuk guna mengidentifikasi wajah penumpang. Teknologi ini diharapkan menambah efektivitas pengawasan keimigrasian karena dapat mengidentifikasi wajah WNA yang termasuk ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) atau Red Notice.

Meskipun tidak berstatus sebagai Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI), posisi Pelabuhan Gilimanuk yang berseberangan dengan Pulau Jawa sangat strategis bagi wisatawan domestik dan mancanegara yang melakukan tur darat (backpacker) ke berbagai lokasi wisata di Jawa-Bali. Menurut Widodo, hal ini perlu menjadi perhatian bagi Imigrasi dalam melaksanakan pengawasan dan penegakan hukum keimigrasian. “Imigrasi harus senantiasa bekerja sama dengan stakeholders yang ada di Pelabuhan Gilimanuk untuk mendukung pelaksanaan KTT G20”, ucapnya.

Sidak pelayanan dan pengamanan keimigrasian di Pelabuhan Gilimanuk juga diikuti oleh Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja Nanang Mustofa, perwakilan dari Badan Narkotika Nasional (BNN), Brigjen I Gede Astawa, Kapolres Jembrana AKBP I Dewa Gde Juliana. Selain itu, Rudi dari INAFIS dan Adi Purnomo dari BAIS TNI serta juga turut lakukan inspeksi.

Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Imigrasi sedang menguji coba layanan electronic Visa on Arrival (e-VoA) yang akan diresmikan pada Rabu, 9 November 2022 untuk mendukung KTT G20 dan peningkatan pariwisata nasional. Wisatawan mancanegara yang tiba di Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk untuk menikmati keindahan wilayah utara Pulau Bali dan perlu memperpanjang Visa on Arrival dapat mendatangi Kantor Imigrasi Kelas II Singaraja. (TA/FER)


Posting Komentar

0 Komentar