Hadiri KTT G20, PM Australia Tiba di Bandara Disambut Oleh Sandiaga Uno

 

Perdana Menteri (PM) Anthony Albanese saat tiba di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali untuk menghadiri pertemuan puncak KTT G20 yang disambut oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (Foto:dok)
Bali, KORANTRANSAKSI.com - Satu per satu pemimpin negara G20 tiba di Bali jelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G20 (KTT G20). Pada Senin (14/11/2022), giliran Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mendarat di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno menyambut kedatangan Perdana Menteri Australia  Anthony Albanese di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. "Kami baru saja atas arahan dari bapak Presiden mewakili negara menerima mendaratnya bapak Prime Minister Australia dan ini merupakan kali kedua kami berjumpa," ujar Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno.

Dalam kesempatan itu, tentunya Sandiaga Uno dimanfaatkan untuk berterima kasih kepada Australia karena Wisatawan mancanegara dari Negara Kangguru tersebut menjadi Nomor Satu dalam hal sejumlah kunjungan wisatawan ke wilayah Indonesia.  "Wisatawan Australia sekarang menduduki posisi pertama jumlah wisatawan mancanegara dengan total di atas 80 ribu per bulan," ucapnya.

Ia menyebut kunjungan itu menunjukkan suatu kebangkitan yang sangat signifikan dan juga membangkitkan perekonomian Bali. Di sisi lain, ia juga menyampikan banyak mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Australia bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. "SDM terbaik kita sedang menuntut ilmu di sana untuk mendapatkan up skilling, re-skilling, dan new skilling," kata dia.

Di sisi lain, Indonesia mengucapkan selamat atas peningkatan kinerja ekonomi Australia. Hal itu menjadi kesempatan bagus bagi Indonesia yang sedang membuka peluang ekspor produk-produk ekonomi kreatis, terutama kuliner, fesyen, dan kerajinan tangan. "Termasuk restoran Indonesia yang ada di Australia saya kunjungi tahun lalu sudah semakin banyak dan banyak membutuhkan dukungan ekspor rempah yang kami bingkai dalam program Indonesia Spice Up The World," tuturnya. (TA/FER)


Posting Komentar

0 Komentar