Menparekraf Memperkenalkan Masakan Nusantara Indonesia di Selandia Baru

 

Menarekraf Sandiaga Uno memperkenalkan makanan Nusantara di Selandia Baru (Foto:dok)

Jakarta, KORANTRANSAKSI.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengajak pelaku ekonomi kreatif subsektor kuliner Indonesia yang tinggal di Selandia Baru berkolaborasi untuk memajukan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia, salah satunya dengan mempromosikan masakan khas Nusantara.

Ia menjelaskan bahwa, kuliner Nusantara menjadi daya Tarik sendiri bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia. Oleh karena itu, Sandiaga mengajak para pelaku kuliner di Selandia Baru agar berkolaborasi untuk membuat suatu program yang bisa memperkenalkan wisata dan kuliner Indonesia di Selandia Baru.

“Saya berharap agar kita semua bisa berkolaborasi, dalam sebuah kolaborasi tentunya yang bisa achievable jadi, jangan sampai nanti kita bertemu seperti ini namun tidak ditindaklanjuti, engga ada yang follow up”, ujarnya.

Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga, Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kemenparekraf Yuke Sri Rahayu, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Yuana Rochma Astuti, Direktur Event Nasional dan Internasional Dessy Ruhati, Direktur Pemasaran Regional I Sigit Witjaksono. Selain itu hadir juga Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, dan 14 pelaku usaha subsektor kuliner di Selandia Baru.

Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen Kemenparekraf Yuke Sri Rahayu, mengatakan akan mengkolaborasikan pelaku kuliner Indonesia di Selandia Baru dalam program MASAMO (Masak Bersama Master Secara Online), dan juga kegiatan BEDAKAN  (Bedah Desain Kemasan Kuliner Nusantara).

“Kita bisa kaitkan dengan program MASAMO masak bersama master yang selama ini kita mengawal di daerah destinasi pariwisata super prioritas, kita akan go master chef Indonesia ke sana. Lalu, juga bisa coba kegiatan BEDAKAN, dan meminta para desainer dari Asosiasi Desain Indonesia untuk membuatkan desain kemasan yang ada informasi wisata Indonesia untuk pelaku kuliner di Selandia Baru,” ujar Yuke.


Menparekraf Sandiaga Uno Berdiskusi Secara Virtual dengan warga indonesia yang ada di Selandia Baru (Foto:dok)
Dubes RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya, menjelaskan bahwa kuliner Indonesia di Selandia cukup berkembang dengan baik, yakni yang semula pada 2017 hanya ada sekitar 3 restoran Indonesia di Selandia Baru, kini pada 2021 ada sebanyak 14 restoran.

"Waktu saya awal bertugas pada April 2017, baru ada 2 atau 3 restoran Indonesia, sekarang berkembang menjadi 14 restoran. Ada yang bentuknya permanen restoran fine dining, ada yang sifatnya cafetaria, food truck, ada yang bentuknya warung. Sebagian besar hasilnya baik, bukan hanya komunitas kita tapi juga orang masyarakat lokal, orang-orang asing pada dasarnya menggemari masakan Indonesia," ujar Tantowi Yahya.

Lebih lanjut, Tantowi menginginkan pelaku kuliner Indonesia di Selandia Baru dapat berkolaborasi dengan Kemenparekraf sebab semua memiliki misi yang sama yaitu memperkenalkan kuliner dan wisata Indonesia.

"Ini harus ada kolaborasi, harus menjadi sinergi antara kemenparekraf dengan mereka karena lokasi mereka ini bagus-bagus, ada yang di tengah kota, di daerah elit, ada yang food truck yang didatangi ratusan hingga ribuan orang setiap minggunya, sayang kalau tidak dimanfaatkan," ujarnya.

Sementara itu, Pemilik Restoran Garuda di Selandia Baru, Burhan, bercerita usaha kulinernya yang menyajikan menu nasi goreng dan mi goreng dengan cita rasa Indonesia sangat diminati warga Selandia Baru. Oleh karenanya, ia sangat antusias untuk berkolaborasi dengan Kemenparekraf untuk memperkenalkan kuliner dan wisata Indonesia.

"Memang saya sudah lama saya berpikir untuk berkolaborasi karena kita pelaku kuliner ini garda terdepan yang langsung bertemu dengan masyarakat di Selandia Baru, ini bisa menjadi media untuk lebih mengembangkan wisata kuliner Indonesia. Jadi mobile food truck saya saat ini ada tiga dan restoran satu, ini bisa menjadi sebuah media untuk memperkenalkan Indonesia secara gratis," ujar Burhan.

Burhan berharap Kemenparekraf juga dapat membantunya untuk membuatkan materi promosi wisata Indonesia berupa buku flyer yang menginformasikan dengan lengkap soal destinasi wisata Indonesia.

"Sebab sering sekali banyak yang bertanya kepada kita ketika datang ke restoran atau food truck bagusnya pergi ke mana. Hanya saja saya sulit sekali mengarahkan karena tidak ada bahan seperti ke daerah ini enaknya ke wisata apa ya, naik apa, dan harus mencoba kuliner apa. Jika ada materi promosi akan lebih mudah, kita tinggal berikan dan mempersilakan mereka mempelajarinya," ujarnya. (TIM)


Posting Komentar

0 Komentar