Ronda, Makna Jaga kampung Jaga Silahturahmi dengan siskamling peduli Covid 19

 

Warga Kp Pulo RT 04/03 Desa Sukakarya saat melakukan kegiatan penjagaan wilayahnya (Foto:dok)

Kab Bekasi, KORANTRANSAKSI.com -  Minggu, 23 Mei 2021 Di masa saat ini Ronda mungkin satu kata aneh yang kuno. Padahal, ronda merupakan sistem pertahanan masyarakat yang sudah ada sejak dulu. Bangunan kotak dari Bambu beratapkan genteng beralaskan anyaman bambu dan menggantung kentongan sebagai alat pengusir kesunyian malam sebagai sistem peringatan dini.

Ronda sangat akrab dengan suasana di kampung maupun desa. Sejak pandemi covid-19 dan sejak ada kebijakan tahanan dibebaskan, kami warga Kp. Pulo rt 004/003 Desa Sukaraya mengetatkan penjagaan wilayah.

Ronda atau sering disebut “Ngaronda” membangkitkan memori kenangan masa lalu. Pergi ke pos ronda di malam hari dengan sarung melilit di badan yang identik dengan bapak-bapak, sambil menikmati secangkir kopi panas.

Kami saling bercerita dimulai dari masalah Negara, sampai curhat masalah rumah tangga. Tak lupa kami berkeliling sambil membunyikan kentongan memecah kesunyian malam, bukan untuk mencari maling tapi untuk saling melindungi.

Kegiatan Ronda masyarakat Kp. Pulo  004/003/008/ Desa Sukaraya dimotori koordinator siskamling Pak Asep Zaenal  Dewan pembina dari Ormas AMS  Dan Bpk Beno Kuswara  wakil ketua ormas Ams kabupaten Bekasi.

Ronda setidaknya dapat membantu kita, untuk peduli terhadap keamanan lingkungan. Ronda juga dapat menumbuhkan rasa sosial dan kekeluargaan. Dengan berkumpul, ngobrol, dan bercanda bersama di pos ronda, tentunya akan menumbuhkan rasa kekeluargaan yang erat sesama penghuni kampung.

Suasana Kegiatan Ronda di wilayah Kp Pulo Desa Sukakarya (Foto:dok)
Ada kegiatan wajib di tengah-tengah kegiatan ronda yaitu masak nasi liwet yang ditemani tumis ikan asin plus sepi (jengkol yang sudah tua), lalap dan sambal. Makanan sederhana yang syarat makna, Makannya beralaskan daun pisang, dan kami pun lahap menyantapnya diselingi canda tawa dan saling berebut makanan.

“Kegiatan ini bisa dijadikan obat stress di tengah kesibukan dengan rutinitas kerja yang padat, sehingga bagi sebagian orang, ronda ini sangat dirindukan”, pangkas Wakil Ketua Ams Beno Kuswara

Dia menambahkan  Ronda atau siskamling Tidak mengenal usia, dari muda hingga tua semua boleh berkumpul di pos ronda. tentunya akan membantu untuk mengamankan kondisi kampungnya sendiri.

Ronda juga dapat mencegah atau mengurangi tindak kejahatan. pencurian, pergaulan bebas, dan hal negatif lainnya. Karena orang yang ronda akan rutin mengelilingi kampung. Semoga tradisi ronda ini tidak hanya terjadi di masyarakat pedesaan, mengingat fungsinya yang sangat bermanfaat.

Ayo, kita jaga tradisi “Ngaronda” jaga kampung jaga silahturahmi sebagai kearifan lokal untuk menjaga keamanan masyarakat yang syarat makna. (Ganda)


Posting Komentar

0 Komentar