Film Surga Di Telapak Kaki Ibu: Sulitnya Kata Maaf Untuk Ibu

KORANTRANSAKSI.com - Seharusnya kata maaf itu terucap, sebelum semuanya terlambat. Namun, kadang air mata lebih mudah jatuh diam-diam, dibanding kata maaf. Kata maaf, ya itulah pesan mendalam yang terkandung dalam film produksi K-Pro Film bertajuk ‘Surga Di Telapak Kaki Ibu’.
"Pesannya, sebuah kata maaf. Ya, sebaiknya kita memaafkan sebelum diminta maaf, siapapun itu. Semoga pesan ini sampai," ujar sang Sutradara, Sony Gaokasak.
Film yang naskahnya ditulis oleh Anggoro Saronto ini menampilkan duet Jessica Mila dan Kevin Julio, pasangan yang tampil dalam sinetron GGS. Pemain lainnya yang turut membintangi film ini diantaranya Unique Prisilla, Dewi Hugher, Tasman Taher. Film dapat ditonton mulai 24 November 2016.
Dari segi cerita, menurut Sony Gaokasak selaku film ini mengangkat kisah menyentuh antara ibu dan anak dengan berbagai konflik kepentingan yang ada di dalamnya. "Tema film ini tidak jauh dari yang dekat ke masyarakat. Tujuan nggak jauh. Kita sepakat bahwa figur yang sakti adalah ibu. Ada beberapa adegan juga yang kental dengan napas batin tapi dituturkan secara ringan," ungkap Sony.
Jessica merasakan bahwa film ini memang kental dengan adegan yang menguras emosi. Dikatakan Jessica, salah satu adegan yang sangat menguras emosionalnya sebagai anak adalah kala Denay (Jessica Mila) diharuskan membasuh kaki ibunya, Bundo Halimat (Unique Pricilla) agar mendapatkan maaf dari sang ibu atas seluruh kesalahannya.
"Banyak banget sih (adegan yang menguras emosi). Tapi salah satu yang favorit saya dimana Denay membasuh kaki ibunya, itu luar biasa menguras emosi. Banyak scene penuh rasa, penuh makna, banyak yang magic. Pokoknya nggak bisa disebutin yang favorit, tapi ini pengalaman luar biasa main di film ini," tutur Jessica Mila.
Secara garis besar, film Surga di telapak Kaki Ibu mengisahkan tentang seorang gadis asal Minang bernama Denay yang hijrah ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikannya dan mulai terbawa oleh pergaulan khas anak muda ibukota. Sang ibu, Bundo Halimah yang sempat menyusul Denay ke Jakarta menemukan beberapa hal yang ganjil yang dianggapnya sangat bertolak belakang dengan budaya Minang yang kental akan ketaatan beragama.
Hingga pada suatu saat, sang ibu mengetahui beberapa kebohongan yang dilakukan Denay sehingga membuatnya sangat marah. Dan saat itu lah Denay berjuang untuk mendapatkan maaf dari sang ibu yang sudah terlanjur sakit hati. Hingga pada suatu ketika, takdir memisahkan ibu dan anak tanpa terjadi saling memaafkan diantara Denay dan Ibunya. (Suryati)

Posting Komentar

0 Komentar