Menaker Kembali Tekankan Pentingnya Pelatihan Vokasi

Menaker M. Hanif Dhakiri saat melakukan kunjungan ke kantor Redaksi Harian Kompas.
  
JAKARTA, KORANTRANSAKSI.com – Menteri Ketenagakerjaan  M.Hanif Dhakiri melakukan safari media dalam rangka memaparkan hasil capaian dua tahun Kementerian Ketenagakerjaan. Kali ini Menaker berkesempatan bertemu dengan Pimpinan Redaksi Harian Kompas Budiman Tanuredjo dan jajaran editor Kompas.

Dalam pertemuan Menaker kembali menekankan pentingnya pelatihan vokasi dalam menurunkan angka pengangguran.

“Kita memiliki tiga problem utama, yaitu, kemiskinan, ketimpangan, dan pengangguran. Angka pengangguran terus menurun saat ini menjadi yang terendah sejak reformasi yaitu 5,61% atau 7,03 juta penduduk. Namun isu ini tetap menjadi tantangan besar untuk kita terutama jika kita lihat dari profil angkatan kerja,”ujar Menteri Hanif dalam kunjungannya ke kantor redaksi Harian Kompas, Senin (21/11/2016).

Berdasarkan data statistik Badan Pusat Statistik Agustus 2016, profil angkatan kerja masih didominasi lulusan SD/SMP yaitu 60,24 % dari total angkatan kerja yang bekerja sebanyak 118,41 juta. Sementara lulusan perguruan tinggi hanya sebesar 12,24% dan lulusan pendidikan menengah (SMA/SMK) sebesar 27,52%.

“Kelompok terbesar itu belum ditreatment secara khusus. Oleh sebab itu saya berusaha menafsir konsep nawacita yang membangun dari pinggiran, membangun dari bawah, dari less educated people.”ujarnya.

Salah satu cara yang didorong oleh Kemnaker yaitu melalui pelatihan kerja di Balai Latihan Kerja baik yang dimiliki kementerian maupun swasta. Melalui program 3R (Reorientasi, Revitalisasi, Rebranding), BLK yang telah ada akan diupgrade agar bisa menghasilkan lulusan yang lebih banyak dan memiliki ketersesuaian dengan kebutuhan industri.

Kemnaker juga mendorong pihak swasta agar berinvestasi di SDM melalui beberapa skema, yaitu, in-house training milik perusahaan, dan mendorong pelatihan vokasional yang lebih fokus dan masif.


Di kesempatan tersebut, Menaker turut mengapresiasi peran Harian Kompas dalam memberitakan isu ketenagakerjaan secara objektif dan komprehensif. Kedepannya ia mengharapkan agar terjalin hubungan yang lebih baik antara kementerian dengan media terutama dalam mengawal permasalahan ketenagakerjaan.(RZ/Rel)

Posting Komentar

0 Komentar