Kondisi Jalan Provinsi di Wilayah Pelayanan IV Tasikmalaya Mantap

 Ilustrasi Jalan Tol Tasikmalaya.
Kemantapan kondisi jalan disambut baik, terutama oleh masyarakat pengguna jalan.

Tasikmalaya, Trans - Kondisi jalan provinsi di Wilayah Pelayanan IV yang tersebar di Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Pangandaran, Kota Tasikmalaya dan Kota Banjar kini dalam kondisi mantap. Kondisi tersebut dicapai berkat pemeliharaan, perbaikan dan peningkatan yang dilakukan oleh Dinas Bina Marga Balai Pengelolaan Jalan (BPJ) Pelayanan Wilayah IV secara terus-menerus.
Puluhan bahkan ratusan miliar dana dari APBD Jawa Barat setiap tahunnya digelontorkan untuk penanganan jalan provinsi di BPJ Wilayah Pelayanan IV yang panjangnya mencapai 230 kilometer lebih.  Penanganan yang dilakukan diantaranya untuk kegiatan pemeliharaan, perbaikan, rehabilitasi dan peningkatkan. 
Kemantapan kondisi jalan khususnya di Wilayah Tasikmalaya disambut baik terutama oleh masyarakat pengguna jalan. Mereka merasa puas karena jalanan mulus hampir tanpa lubang. Maman, misalnya, sopir angkot jurusan Singaparna-Kota Tasikmalaya ini menyatakan kepuasannya karena jalanan yang mulus.
“Kita sangat senang karena jalan antara Singaparna-Kota Tasikmalaya  sekarang sangat mulus. Sejak beberapa tahun terakhir jalan ini memang selalu diperbaiki oleh pemerintah. Bahkan bukan saja diaspal tapi juga dilebarkan sehingga lalu lintas sekarang jadi lancar,” ujarnya.
Kepala BPJ Pelayanan Wilayah IV Agus Budiono, melalui Kasi Pembangunan Asep Ahmad, saat ditemui di kantornya di kawasan Karangresik, Tasikmalaya membenarkan kalau kondisi mantap sekarang dicapai karena pemeliharaan dan perbaikan yang dilakukan pihaknya secara terus-menerus, serta dukungan masyarakat yang sangat tinggi.
Karena itu, dia sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh masyarakat dan aparat  terkait setempat terutama pada lokasi proyek yang sedang berjalan. “Kita sangat apresiasi partisipasi masyarakat dan aparat setempat terutama di lokasi peroyek yang sedang kita kerjakan. Misalnya mereka ikut serta dalam mengatur lalu lintas, sehingga kegiatan dapat berjalan lancar,” ujarnya.
Dikatakan, pihaknya selaku aparatur yang diberi tugas oleh pemerintah provinsi, tentu akan bertanggung jawab untuk menjaga tingkat kemantapan jalan di wilayahnya. Diakuinya, meski pun terkadang antara dana yang tersedia dengan kebutuhan yang diperlukan kerap tidak berimbang, namun pihaknya mensiasatinya dengan cara menskala prioritas penanganan dan penggunaan anggaran yang tepat dan optimal. 
Lebih jauh dijelaskan Asep, pada tahun anggaran sekarang pihaknya menggarap 18 paket kegiatan baik rehab maupun peningkatan, termasuk empat paket penggantian jembatan. Secara kumulatif kegiatan sudah mencapai progres lebih dari 90 persen. Oleh karena itu, dia optimis semua kegiatan dengan masa kontrak antara empat hingga tujuh bulan itu akan selesai tepat pada waktunya.
Menurut dia, sebenarnya kalau pekerjaan paket jalan semuanya sudah mendekati selesai, hanya tinggal finishing saja seperti pengecatan marka jalan. Yang masih agak lama adalah pekerjaan penggantian ke empat jembatan. Memang pekerjaan jembatan, menurutnya, membutuhkan waktu yang agak lama berbeda dengan jalan karena harus begesting, pembesian dan pengecoran.
“Jadi meski pun volumenya kecil, tapi pengerjaan paket jembatan membutuhkan waktu yang relatif agak lama,” jelas Asef.
Dari ke 18 paket kegiatan itu, ada dua paket yang dianggap strategis karena selain berada di ruas yang padat lalu lintas juga menggunakan anggaran yang cukup besar. Kedua paket tersebut adalah penanganan dengan hotmix dan pelebaran di ruas Singaparna-Tasikmalaya sepanjang 2,5 Km yang dilaksanakan oleh PT Prawasta dan di ruas Tasikmalaya-Karangnunggal juga penanganan dengan hotmix sepanjang 4 Km oleh PT Trie Mukty Putra. | Arso

Posting Komentar

0 Komentar