![]() |
| Staf KBRI Lima di Peru, Zetro Leonardo Purba tewas akibat ditembak orang tidak dikenal (Foto:dok) |
Berdasarkan laporan
yang diterima televisi lokal, Panamericana Television, Zetro ditembak oleh
orang tak dikenal saat bersepeda bersama istrinya. Pihak kepolisian mengungkap
Zetro dicegat oleh pria bersenjata beberapa meter dari apartemennya dan
ditembak tiga kali. Tembakan paling fatal mengenai kepalanya. Ia dibawa ke
Klinik Javier Prado dan dinyatakan meninggal di sana.
Zetro diketahui baru
lima bulan bertugas sebagai Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima. Kepolisian
mengungkap istrinya tidak terluka dalam insiden itu, tapi akan dilindungi oleh
polisi. Pihak kepolisian dan ahli forensik masih bekerja untuk mengumpulkan
barang bukti, sekaligus untuk melacak siapa pelaku hingga motif penembakan.
Menlu
Sugiono Minta Kemlu dan Polisi Peru Selidiki
Menlu Sugiono menyampaikan
kabar duka terkait tewasnya staf KBRI Lima, Zetro Leonardo Purba (40). Dia
telah meminta otoritas Peru menyelidiki kematian Zetro. "Pada pagi hari
ini kami mendapatkan berita duka dari Lima, salah seorang pegawai Kemlu,
Saudara Zetro Leonardo Purba, beberapa jam yang lalu meninggal dunia di Lima
karena ditembak oleh orang yang tidak dikenal," kata Sugiono dalam
unggahan instagram @menluRI pada Selasa (2/9).
"Saya selaku
pimpinan Kementerian Luar Negeri merasakan duka yang begitu mendalam. Kami sudah
menyampaikan kepada pihak Kemlu Peru dan Kepolisian di sana untuk bisa
menyelidiki kasus ini hingga tuntas," sambung Sugiono.
![]() |
| Menteri Luar Negeri Sugiono saat memberikan pernyataan duka cita atas meninggalnya Zetro Leonardo Purba, Penata Kanselerai di KBRI Lima |
Kepolisian mengatakan,
penyelidikan akan dilakukan untuk menangkap pelaku dan mengungkap motif
penembakan. "Kami akan mengaktivasikan rencana penyerbuan dan memulai
penyelidikan untuk mengidentifikasi dan menangkap mereka yang bertanggung
jawab," ujarnya.
Tak
Ada Barang yang Ducuri
Menteri Dalam Negeri Peru, Carlos Malaver, mengatakan tak ada barang berharga milik Zetro yang dicuri pelaku penembakan. "Mereka menunggunya dan peluru mengenai kepalanya; mereka ingin membunuhnya," kata Malaver seperti dikutip dari AP, Rabu (3/9).
Polisi Peru merilis
rekaman dari dua kamera pengawas yang menunjukkan seseorang yang mengenakan
helm menembak dua kali ke arah Zetro tersebut. Rekaman lainnya menunjukkan
pelaku penembak Zetro melarikan diri dengan sepeda motor yang dikendarai orang
lain usai menembak korban sebanyak tiga kali.
Wakil Menteri Luar
Negeri (Wamenlu) Anis Matta Zetro tewas ditembak usai mengambil uang di ATM.
“Belum ada (informasi lebih lanjut) kecuali bahwa peristiwa beliau baru
mengambil uang dari ATM,” kata Anis saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa
(2/9).
Anis menduga bahwa
peristiwa penembakan ini merupakan modus perampokan. Namun ia masih menunggu
konfirmasi lebih lanjut dari pihak kepolisian Peru. “Jadi ini ada mirip
perampokan, tetapi kita sedang menunggu hasil laporan akhirnya. Ini baru
laporan sementara seperti itu,” kata Anis.
Direktur Perlindungan
WNI Kemlu Judha Nugraha angkat bicara terkait kapan pemulangan Zetro Purba.
Menurut Judha, sebelum jenazah dipulangkan ke Indonesia, akan dilakukan autopsi
terlebih dahulu. "Jenazah masih harus menjalani autopsi besok untuk proses
penyelidikan polisi," ucap Judha lewat keterangannya Selasa (2/9) malam
WIB.
"Jika sudah dapat
clearance dari polisi, diperlukan waktu sekitar 5 hari kerja untuk proses
administrasi otoritas setempat dan proses pemulasaraan," papar dia.
Pemulangan jenazah
Zetro merupakan instruksi Menlu Sugiono kepada Dubes RI untuk Peru Ricky
Suhendar. Sugiono juga meminta Kemlu dan kepolisian Peru mengusut tuntas
kematian Zetro. (TIM/RED)






0 Komentar