Misteri Pegawai Kemlu Tewas Ditembak di Peru

Staf KBRI Lima di Peru, Zetro Leonardo Purba tewas akibat ditembak orang tidak dikenal (Foto:dok)
Jakarta, KORANTRANSAKSI.com - Pegawai Kemlu yang bertugas di Peru, Zetro Leonardo Purba (40), menjadi korban penembakan orang tak dikenal di Lima, ibu kota Peru, Senin (1/9) malam waktu setempat.

Berdasarkan laporan yang diterima televisi lokal, Panamericana Television, Zetro ditembak oleh orang tak dikenal saat bersepeda bersama istrinya. Pihak kepolisian mengungkap Zetro dicegat oleh pria bersenjata beberapa meter dari apartemennya dan ditembak tiga kali. Tembakan paling fatal mengenai kepalanya. Ia dibawa ke Klinik Javier Prado dan dinyatakan meninggal di sana.

Zetro diketahui baru lima bulan bertugas sebagai Penata Kanselerai Muda di KBRI Lima. Kepolisian mengungkap istrinya tidak terluka dalam insiden itu, tapi akan dilindungi oleh polisi. Pihak kepolisian dan ahli forensik masih bekerja untuk mengumpulkan barang bukti, sekaligus untuk melacak siapa pelaku hingga motif penembakan.

Menlu Sugiono Minta Kemlu dan Polisi Peru Selidiki

Menlu Sugiono menyampaikan kabar duka terkait tewasnya staf KBRI Lima, Zetro Leonardo Purba (40). Dia telah meminta otoritas Peru menyelidiki kematian Zetro. "Pada pagi hari ini kami mendapatkan berita duka dari Lima, salah seorang pegawai Kemlu, Saudara Zetro Leonardo Purba, beberapa jam yang lalu meninggal dunia di Lima karena ditembak oleh orang yang tidak dikenal," kata Sugiono dalam unggahan instagram @menluRI pada Selasa (2/9).

"Saya selaku pimpinan Kementerian Luar Negeri merasakan duka yang begitu mendalam. Kami sudah menyampaikan kepada pihak Kemlu Peru dan Kepolisian di sana untuk bisa menyelidiki kasus ini hingga tuntas," sambung Sugiono.

Menteri Luar Negeri Sugiono saat memberikan pernyataan duka cita atas meninggalnya Zetro Leonardo Purba, Penata Kanselerai di KBRI Lima
Sementara itu, Pihak Kepolisian Peru menyatakan akan memulai penyelidikan atas tewasnya Zetro Leonardo Purba (40). "Polisi Peru menyayangkan pembunuhan seorang staf diplomatik di Kedutaan Besar Indonesia di distrik Lince, Lima," kata Kepolisian Peru dalam keterangannya di X, Selasa (2/9).

Kepolisian mengatakan, penyelidikan akan dilakukan untuk menangkap pelaku dan mengungkap motif penembakan. "Kami akan mengaktivasikan rencana penyerbuan dan memulai penyelidikan untuk mengidentifikasi dan menangkap mereka yang bertanggung jawab," ujarnya.

Tak Ada Barang yang Ducuri

Menteri Dalam Negeri Peru, Carlos Malaver, mengatakan tak ada barang berharga milik Zetro yang dicuri pelaku penembakan. "Mereka menunggunya dan peluru mengenai kepalanya; mereka ingin membunuhnya," kata Malaver seperti dikutip dari AP, Rabu (3/9).

Polisi Peru merilis rekaman dari dua kamera pengawas yang menunjukkan seseorang yang mengenakan helm menembak dua kali ke arah Zetro tersebut. Rekaman lainnya menunjukkan pelaku penembak Zetro melarikan diri dengan sepeda motor yang dikendarai orang lain usai menembak korban sebanyak tiga kali.

Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Anis Matta Zetro tewas ditembak usai mengambil uang di ATM. “Belum ada (informasi lebih lanjut) kecuali bahwa peristiwa beliau baru mengambil uang dari ATM,” kata Anis saat ditemui di Kompleks Parlemen, Selasa (2/9).

Anis menduga bahwa peristiwa penembakan ini merupakan modus perampokan. Namun ia masih menunggu konfirmasi lebih lanjut dari pihak kepolisian Peru. “Jadi ini ada mirip perampokan, tetapi kita sedang menunggu hasil laporan akhirnya. Ini baru laporan sementara seperti itu,” kata Anis.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha angkat bicara terkait kapan pemulangan Zetro Purba. Menurut Judha, sebelum jenazah dipulangkan ke Indonesia, akan dilakukan autopsi terlebih dahulu. "Jenazah masih harus menjalani autopsi besok untuk proses penyelidikan polisi," ucap Judha lewat keterangannya Selasa (2/9) malam WIB.

"Jika sudah dapat clearance dari polisi, diperlukan waktu sekitar 5 hari kerja untuk proses administrasi otoritas setempat dan proses pemulasaraan," papar dia.

Pemulangan jenazah Zetro merupakan instruksi Menlu Sugiono kepada Dubes RI untuk Peru Ricky Suhendar. Sugiono juga meminta Kemlu dan kepolisian Peru mengusut tuntas kematian Zetro. (TIM/RED)


 

Posting Komentar

0 Komentar