Komplotan Pengoplos Elpiji Subsidi di Bali Berhasil Diamankan Polisi, Omzetnya Capai Rp 3,3 Miliar

 

Dirtipiter Bareskrim Polri, Brigjen Nunung Syaifuddin usai memberikan keterangan pers terkat dengan Pengoplos Elpiji Subsidi di Bali (Foto:dok)
Bali, KORANTRANSAKSI.com - Polisi menggerebek gudang pengoplosan Elpiji (LPG) subsidi ukuran 3 kilogram (kg) di Banjar Griya Kutri, Desa Singapadu Tengah, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Senin (10/3).

Dalam hal ini, polisi berhasil mengamankan 4 pelaku yang berinisial GC, BK, MS, dan KS. Mereka diduga telah mengoplos gas dari tabung LPG 3 kg ke tabung LPG ukuran 12 dan 50 kg—yang bukan subsidi.

Mereka diduga sudah beroperasi dalam kurun waktu 4 bulan. Mereka mampu menjual sekitar 100 tabung LPG 12 kg dan 50 tabung LPG 50 kg setiap hari ke sejumlah warung dan laundry di Bali. 1 tabung LPG 12 kg dijual seharga Rp 170 ribu-Rp 180 ribu dan LPG 50 kg Rp 670 ribu-Rp 750 ribu.

Dirtipiter Bareskrim Polri, Brigjen Nunung Syaifuddin mengatakan bahwa, "Hasil penjualan per hari mencapai Rp 25 juta, sebulan Rp 650 juta, sehingga tersangka memperoleh keuntungan Rp 3.375.840.000 dalam 4 bulan ini”, ujar Nunung.

Lebih lanjut Nunung menegaskan, Para pelaku mengaku membeli LPG 3 kg di sejumlah pengecer yang berada di Bali. Polisi mengeklaim pihak pangkalan resmi atau petugas dari Pertamina tak terlibat kasus penyalahgunaan LPG bersubsidi ini.

Gudang Pengoplosan Elpiji yang berhasil disita oleh pihak Kepolisian di Kawasan Banjar Griya Kutri, Bali pada Selasa (11/3/2025)
Sementara itu, Wadir Tipiter Bareskrim Polri, Kombes Indra Lutrianto Amstono mengungkapkan, para pelaku tersebut setiap hari mencari keliling tempat-tempat yang menjual secara eceran. Lalu, dikumpulkan, dan dimasukkan kembali ke gudang untuk diolah.

“Keempat pelaku itu membeli per satuan kemudian dikumpulkan menggunakan mobil pik up, Kemudian mereka berkeliling mencari tempat-tempat yang menjual secara eceran. Selanjutnya, mereka kumpulkan, dan dimasukkan kembali ke gudang untuk diolah”, tutur Indra.

Indra juga belum memastikan apakah ada keterlibatan dari pihak pangkalan atau agen dari kasus tersebut. Dan saat ini, pihak kepolisian masih terus melakukan pemantauan. (TA)



Posting Komentar

0 Komentar