Beginilah Kondisi Bayi Usia 5 Hari Usai dibanting dan Digigit oleh Ayah Kandungnya

 

Bayi E yang berusi baru 5 hari itu menjadi korban penganiayaan oleh ayah kandungnya saat ini berada di Shelter Perlindungan perempuan dan anak di Surabaya (Foto:dok)
Surabaya, KORANTRANSAKSI.com - Sejatinya kelahiran seorang bayi banyak disambut suka cita kedua orang tuanya. Namun hal memilukan harus dialami bayi E, warga Tambak Wedi, Surabaya. Di usianya yang baru 5 hari, bayi berjenis kelamin laki-laki itu harus mengalami penganiayaan oleh ayah kandungnya sendiri.

Mei Rukmana, pengacara sekaligus Koordinator Yayasan Star Arutala, mengungkapkan kondisi terkini bayi malang tersebut. "Sekarang Rambo berada di shelter kami bersama ibunya. Alhamdulillah, dua hari di sini kondisinya sudah jauh lebih baik," ujar Mei kepada Basra, Minggu (21/4) malam.

Rambo merupakan nama yang diberikan secara khusus oleh Mei kepada bayi mungil tersebut. Bukan tanpa alasan jika Mei memberi nama Rambo. "Saya panggil dia Rambo karena di usianya yang baru 5 hari dia sudah bergelut dengan ayah kandungnya sendiri. Dia bayi yang kuat," tutur Mei.

Mei lantas menuturkan kondisi bayi E dan sang ibu usai menjadi korban penganiayaan pria bernama R itu. Bayi E mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya. Tak hanya itu, luka lebam dan bekas gigitan juga terlihat di pipi mungilnya. Sang ibu, N, juga mengalami luka memar di wajah karena bogeman ayah dari bayi E.

"Popok yang dipakai Rambo saat pertama dievakuasi dari  kosannya juga penuh dengan kotoran. Mungkin saat dia dianiaya ayahnya sampai keluar kotoran ya. Bayi sekecil itu kan nggak bisa ngapa-ngapain meski sudah menerima perlakuan keji," ujar Mei.

Mei bersyukur bayi yang berasal dari keluarga dengan latar belakang ekonomi kurang itu masih bisa bertahan usai dianiaya. Mei merasa apa yang terjadi pada Rambo merupakan sebuah keajaiban. "Dari hasil pemeriksaan dokter, Rambo tidak perlu menjalani rawat intensif di rumah sakit. Sekarang luka lebamnya juga sudah mulai berkurang. Ini menurut saya suatu keajaiban lho, bayi sekecil ini mampu bertahan usai dibanting, dipukul, dan digigit," terang perempuan yang juga Ketua Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Karang Taruna Kota Surabaya ini.

Selama di shelter, Mei pun turut melibatkan anggota karang taruna Surabaya untuk mendampingi Rambo dan ibunya. "Saya libatkan teman-teman karang taruna, karena saya juga ingin teman-teman karang taruna itu bisa lebih peka jiwa sosialnya terutama untuk kasus-kasus seperti ini," tutur Mei.

"Apalagi Rambo ini dari keluarga tidak mampu, dia butuh uluran tangan kita, bagaimana caranya supaya dia bisa tumbuh selayaknya anak pada umumnya," sambung Mei. Sebelumnta Penganiayaan terhadap bayi E terjadi pada hari Kamis (18/4) dini hari di kosan. Bayi E yang rewel dibanting, dipukul, dan digigit oleh ayah kandungnya sendiri. (TIM/RED)


Posting Komentar

0 Komentar