Cuaca Ekstrem memperburuk abrasi pantai di sekitar kawasan Padang Pariaman(Foto:dok) |
Ia juga mengatakan bahwa, akibatnya pada Rabu (23/11/2022) malam, dapur sebuah rumah yang berlokasi disekitarnya mengalami ambruk karena bagian bawahnya telah terkikis oleh hempasan air laut. Imsarlim juga menyampaikan kondisi abrasi tersebut telah terjadi dalam beberapa tahun terakhir sehingga menghabiskan sekitar 80 meter daratan pantai yang akhirnya berdampak pada rumah warga. "Sekarang ini sudah empat rumah dan puluhan tempat pengolahan ikan yang terdampak," katanya.
Jika kondisi tersebut
dibiarkan, kata dia maka abrasi akan berdampak terhadap ratusan rumah lainnya
yang ada di kawasan itu. Ia mengatakan saat ini untuk mengurangi hempasan ombak
masyarakat memasang karung berisi pasir. Menurutnya meskipun hal itu tidak
pernah bertahan lama namun cukup membantu mengurangi dampak abrasi. "Kalau
karung mungkin sudah ribuan yang digunakan untuk penahan ombak, tapi tidak
efektif dan bertahan lama," ujarnya.
Oleh karena itu,
lanjutnya warga berharap pemerintah segera menambah membangunkan batu grip di
kawasan tersebut sehingga dapat melindungi pemukiman warga di daerah itu.
Sejalan itu, salah seorang warga yang rumahnya terdampak abrasi Eliwarnim (53)
mengatakan di belakang rumahnya dulunya terdapat sejumlah pohon dan pondok
produksi ikan namun sekarang sudah habis akibat abrasi.
Hingga saat ini dirinya
masih bertahan di rumah tersebut karena tidak memiliki tempat tinggal lainnya
dan merasa tidak bisa menumpang karena memiliki empat anak. Sebelumnya,
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat mencatat tiga lokasi
abrasi pantai di daerah itu yang perlu penanganan serius dari Balai Wilayah
Sungai (BWS) Sumatera V.
"Penanganan abrasi
pantai berada di BWS Sumatera V, jadi kami hanya bisa mendesak BWS untuk segera
menangani ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Padang Pariaman Budi Mulya di Parit Malintang.
Ia menyebutkan lokasi
abrasi tersebut yaitu pantai di dekat kawasan Makam Syekh Burhanuddin di Kecamatan
Ulakan Tapakis, lalu di Pasie Baru, Kecamatan Sungai Limau, dan di Malai V
Suku, Kecamatan Batang Gasan. (VER)
0 Komentar