Jakarta, KORANTRANSAKSI.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi
kehadiran karya kreatif anak bangsa berupa boneka aksi atau action figure
BIMA-S yang pertama kali tercatat menggunakan Intellectual Property (IP) lokal
dan diproduksi dalam negeri untuk didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia.
Menparekraf Sandiaga Uno saat menghadiri “Launching
MNC Licensing BIMA-S Toys” di Studio MNC, Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu
(16/6/2021) menjelaskan ekosistem ekonomi kreatif adalah keterhubungan sistem
yang mendukung rantai nilai ekonomi kreatif, yaitu kreasi, produksi,
distribusi, konsumsi, dan konservasi, yang dilakukan oleh pelaku ekraf untuk
memberikan nilai tambah pada produk/karyanya sehingga berdaya saing tinggi,
mudah diakses, dan terlindungi secara hukum.
"Hari ini kita punya harapan baru agar ikon-ikon seperti Bima bisa menjadi pilar ekosistem ekonomi kreatif. Dari Kementerian Perindustrian juga mendukung, saya meyakini ini akan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. COVID-19 ini memaksa kita untuk bertransformasi. Biasanya kita hanya terbuai dengan IP-IP luar negeri dan Pak Hary Tanoe dan tim menciptakan Bima S ini yang bergerak dari industri kreatif animasi ke gaming. Ini menjadi satu semangat baru, semoga nanti bisa menembus pasar internasional dan menggerakkan ekonomi bangsa,” katanya.
Dalam Launching MNC Licensing BIMA-S Toys hadir pula,
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, Executive
Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairwoman MNC Group Liliana
Tanoesoedibjo, Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka, Kementerian
Perindustrian Gati WIbawaningsih, CEO PT. Royal Kreasi Cemerlang K Stephen
Sutijadi, Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Neil
El Himam.
Menparekraf Sandiaga Uno juga menjelaskan, saat ini
nilai ekonomi kreatif, tengah bertumbuh sangat pesat. Pada 2017 perputaran
ekonominya mencapai Rp11 triliun -Rp12 triliun, dengan pertumbuhan pertahun
25-30 persen. Pada tahun 2020 PDB ekraf mencapai Rp1.134,9 triliun.
“BIMA-S ini merupakan transformasi pengembangan
kekayaan intelektual dari animasi film ke industri permainan. Kemenparekraf
sangat mengapresiasi hal ini karena mendukung berkembangnya ekosistem ekonomi
kreatif, tidak hanya mendorong banyak penyerapan tenaga kerja tapi juga
meningkatkan PDB ekraf secara nasional,” katanya.
Sementara itu, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo
menambahkan, Kemenparekraf akan mendukung dari sisi kesiapan SDM, pelatihan,
dan pendampingan. Selain itu juga akan memberikan kemudahan dari sisi
perizinan, karena IP ini akan dilindungi dalam HAKI (Hak Kekayaan Intelektual)
dan diharapkan, kehadiran BIMA-S ini akan menjadi pemicu semangat agar anak
muda lain bisa menciptakan IP-IP lainnya.
“Kemenparekraf dalam mendukung industri kreatif, kami
selalu bekerja dengan komprehensif, kita sedang menyusun dan dalam tahap
finalisasi turunan dari UU ekonomi kreatif terkait HAKI. Kedua, program kita
end to end. Bagaimana kita mendukung dari proses ekonomi kreatif itu sendiri,
sebagai contoh kita banyak melakukan pelatihan dan pendampingan karena kita
percaya keberhasilan dari industri kreatif adalah di SDMnya,” ujarnya.
Sementara itu, Executive Chairman MNC Group Hary
Tanoesoedibjo menambahkan, BIMA S ini merupakan lanjutan dari sukses serial
live action “Satria Garuda Bima X” di RCTI. MNC Animation sebagai rumah
produksi di bawah MNC Pictures, melanjutkan kesuksesannya dengan membuat serial
animasi BIMA S yang tampil perdana pada Oktober 2020.
“Bima ini produksi live action yang tayang di RCTI 6
atau 7 tahun lalu. Tahun ini IPnya kemudian dilakukan produksi mainan,
mudah-mudahan pada semester 2 tahun ini akan dimunculkan karakternya yang akan
diluncurkan di theme park Lido. Ini adalah buatan Indonesia dan kita harus
bangga, end to end mulai dari IP nya, animasi, live action program dan juga
permainannya. Mudah-mudahan kerja sama ini bisa berhasil dengan baik dan bisa
diikuti para pelaku ekonomi kreatif lainnya. Sehingga produk kreatif lainnya
dalam bentuk apapun bisa ditingkatkan lebih pesat lagi,” katanya. (ZIK)
0 Komentar