Sekjen Kemendes PDTT Taufik Madjid Saat Menjadi Juru Bicara pada sarasehan pembangunan di perdesaan Maluku Utara (Foto:dok) |
Sarasehan tersebut
merupakan rangkaian Dies Natalis ke-57 Universitas Khairun. Dalam paparannya,
Sekjen Taufik Madjid menyampaikan empat strategi pemulihan ekonomi desa, yakni
revitalisasi BUMDes, digitalisasi ekonomi desa dengan menggandeng e-commerce
global, ketahanan pangan masyarakat desa, serta padat karya tunai desa.
Selain itu, Sekjen
Taufik juga menyebut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, yang telah kembali
mempertegas mandat, bahwa desa adalah episentrum, cara pandang, serta paradigma
yang baru dalam pembangunan Indonesia.
“Desa bukan lagi
halaman belakang dari Indonesia, tapi desa adalah halaman depan dari
pembangunan bangsa saat ini. Pusat, sentral kita kembali ke desa,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia
berharap, otoritas dan kewenangan yang sudah diberikan kepada desa dalam UU
tersebut harus diikuti dengan peningkatan kapasitas sumber daya manusia.
Menurutnya, hal itu
merupakan pesan dari Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar, bahwa seluruh
kebijakan pembangunan, kemudian bentuk hadirnya negara dalam memberikan layanan
kepada masyarakat ada dua hal.
Yang pertama, manfaat
pembangunan harus benar-benar dirasakan oleh masyarakat, terutama lapisan
terbawah. Kedua, harus ada peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) yang
terbangun.
“Itu yang penting.
Lapisan terbawah dari masyarakat kita harus betul-betul menikmati dari seluruh
kebijakan-kebijakan pembangunan saat ini. Setelah itu, peningkatan SDM,” jelasnya.
Turut hadir dalam forum
tersebut yakni, Direktur Jenderal Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa,
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Harlina Sulistyorini dan Direktur Jenderal
Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Transmigrasi, Aisyah Gamawati,
Bupati Halmahera Barat,
Bupati Halmahera Timur, serta seluruh jajaran Forkopimda beserta seluruh Kepala
Desa se-Kabupaten Halmahera Barat. (ZIK)
0 Komentar