Di Tegur Jokowi Karena Masalah Impor Migas, Menteri Rini : Kita Harus Bisa Kerja Lebih Keras Lagi

Menteri BUMN Rini Soemarno saat memberikan penjelasan di Konferensi Pers Pembukaan Indonesia Investmen Forum Di Bali
Jakarta, KORANTRANSAKSI.Com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengaku, teguran yang diberikan Presiden Jokowi kepadanya adalah hal yang biasa. Jokowi sebelumnya menegur Rini dan Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam sidang kabinet paripurna lantaran impor migas tinggi.

"Oh kalau ditegur mah enggak apa-apa. Hahaha. Enggak apa-apa baik," ucap Rini di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat

Menurur dia, hal yang wajar jika presiden menegur jajaran menterinya agar bekerja lebih baik lagi. Usai ditegur Jokowi, Rini memastikan akan bekerja lebih keras lagi untuk mengurangi impor migas.
"Ya kita harus lebih keras, mengingat impor kita turun. Tapi lebih turun lagi ekspor kita. Jadi kita harus lebih banyak, kerja keras, kerja lagi," ucapnya Rini.

Saat memimpin sidang kabinet paripurna, Jokowi menyebut bahwa ekspor Indonesia dari Januari hingga Mei 2019 mengalami penurunan sebesar 8,6 persen dengan nilai 68,46 miliar dolar AS.

"Impor Januari-Mei 2019, juga turun 9,2 persen. Hati-hati terhadap ini, artinya neraca perdagangan kita Januari - Mei ada defisit 2,14 miliar USD," ucap Jokowi.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu lantas menegur Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno terkait besarnya impor minyak dan gas (migas) yang mencapai 2,09 miliar dolar AS pada Mei 2019.

Dia meminta agar dua menteri tersebut lebih memperhatikan nilai impor yang sangat tinggi akibat pembelian migas. (TIM)

Posting Komentar

0 Komentar