H+5 Idul Fitri 2018, Kawasan Wisata Anyer Masih Dipadati Wisatawan

H+5 Idul Fitri 2018, kawasan wisata Anyer masih dipadati wisatawan. Nampak kendaraan wisatawan dari Anyer menuju Cilegon masih mengular. (foto : Yusvin M Karuyan)
ANYER. KORANTRANSAKSI,com - Memasuki H+6 hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriah, tepatnya Kamis (21/06/18), wisatawan lokal Banten dan dari luar kota masih memadati kawasan wisata Pantai Anyer, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.

Selain menggunakan kendaraan roda empat jenis minibus, wisatawan yang datang juga tidak sedikit yang menggunakan kendaraan roda dua, dan juga menggunakan bus pariwisata. Wahyu (35), wisatawan lokal dari Serang, dirinya bersama keluarga berniat menghabiskan akhir pekan ke Pantai Anyer bersama adik, paman dan sepupunya.

"Liburan ke Pantai Anyer ini tidak direncanakan. Acaranya dadakan. Sudah lama juga nggak keluar bareng dengan keluarga," katanya.

Tak hanya itu, berwisata ke Pantai Anyer adalah pilihan terbaik. Karena bisa menghemat biaya dan juga waktu.

"Anyer masih wilayah Banten. Jadi dekat. Jadi lebih ngirit,"ujar Wahyu, seraya menambahkan, Ia sering datang ke Anyer, namun dirinya merasa tak bosan.

Hal serupa dikatakan Ibu Neneng wisatawan dari Cikarang, Jawa Barat. Menurut Ibu berusia 47 tahun itu, Anyer memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan kawasan wisata pantai lainnya di Provinsi Banten.

"Memang Anyer kalau dibandingkan dengan Bali dan kawasan pantai di Jogyakarta, masih sangat jauh tertinggal. Apalagi soal biaya parkir kendaraan dan harga sejumlah makanan dan minuman yang dijajakan para pedagang asongan maupun yang dijajakan di warung-warung,"ujarnya.

Neneg berharap, agar pihak pemerintah setempat, khususnya Kepala Daerah di Serang dan di Banten, untuk segera mengambil tindakan, demi menjaga nama baik daerah kedepannya.

"Kalau pemangku daerah tidak segera ambil tindakan soal mahalnya biaya parkir untuk masuk ke kawasan pantai, dan mahalnya sejumlah jajanan untuk warga kecil, niscaya wisata Anyer, khususnya di Banten kedepan, akan semakin terpuruk dan tinggal menunggu waktu berkurangnya pemasukan APBD dari pendapatan wisata,"tegas Ibu Neneng. (yus)

Posting Komentar

0 Komentar