H+5 Idul Fitri 2018,
kawasan wisata Anyer masih dipadati wisatawan. Nampak kendaraan wisatawan dari
Anyer menuju Cilegon masih mengular. (foto : Yusvin M Karuyan)
|
Selain menggunakan kendaraan roda empat jenis minibus, wisatawan yang datang juga tidak sedikit yang menggunakan kendaraan roda dua, dan juga menggunakan bus pariwisata. Wahyu (35), wisatawan lokal dari Serang, dirinya bersama keluarga berniat menghabiskan akhir pekan ke Pantai Anyer bersama adik, paman dan sepupunya.
"Liburan ke Pantai
Anyer ini tidak direncanakan. Acaranya dadakan. Sudah lama juga nggak keluar
bareng dengan keluarga," katanya.
Tak hanya itu,
berwisata ke Pantai Anyer adalah pilihan terbaik. Karena bisa menghemat biaya
dan juga waktu.
"Anyer masih
wilayah Banten. Jadi dekat. Jadi lebih ngirit,"ujar Wahyu, seraya
menambahkan, Ia sering datang ke Anyer, namun dirinya merasa tak bosan.
Hal serupa dikatakan
Ibu Neneng wisatawan dari Cikarang, Jawa Barat. Menurut Ibu berusia 47 tahun
itu, Anyer memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan kawasan wisata
pantai lainnya di Provinsi Banten.
"Memang Anyer
kalau dibandingkan dengan Bali dan kawasan pantai di Jogyakarta, masih sangat
jauh tertinggal. Apalagi soal biaya parkir kendaraan dan harga sejumlah makanan
dan minuman yang dijajakan para pedagang asongan maupun yang dijajakan di
warung-warung,"ujarnya.
Neneg berharap, agar
pihak pemerintah setempat, khususnya Kepala Daerah di Serang dan di Banten,
untuk segera mengambil tindakan, demi menjaga nama baik daerah kedepannya.
"Kalau pemangku
daerah tidak segera ambil tindakan soal mahalnya biaya parkir untuk masuk ke
kawasan pantai, dan mahalnya sejumlah jajanan untuk warga kecil, niscaya wisata
Anyer, khususnya di Banten kedepan, akan semakin terpuruk dan tinggal menunggu
waktu berkurangnya pemasukan APBD dari pendapatan wisata,"tegas Ibu
Neneng. (yus)
0 Komentar