Perang Jenderal di Sudan, KBRI Khartoum Evakuasi 15 WNI ke Safe House

 

(Foto:dok)
Jakarta, KORANTRANSAKSI.com - Perwakilan pemerintah Republik Indonesia mengevakuasi 15 WNI ke Safe House di Kantor KBRI Khartoum di tengah kondisi perang saudara di Sudan yang masih membara dan telah menewaskan sedikitnya 270 orang. Dengan menggunakan kesempatan pergerakan saat melakukan distribusi logistik, KBRI membawa 15 WNI dimaksud dari wilayah Khartoum yang mayoritas terdiri dari keluarga yang mempunyai anak kecil atau bayi serta ibu hamil.

Mempertimbangkan situasi peperangan yang masih berlangsung di beberapa titik di Khartoum, para WNI yang blm dapat menjangkau Safe House KBRI diimbau untuk tetap berada di dalam rumah masing-masing dan tidak melakukan kegiatan di luar rumah. Demi keselamatan, pergerakan menuju Safe House KBRI dilakukan ketika situasi keamanan sudah memungkinkan.

Bantuan juga diberikan kepada sekitar 200 WNI terdampak perang  yang mayoritas berstatus Mahasiswa dan PMI. Petugas KBRI bekerja sama dengan PPI Sudan dan Ikatan Mahasiswa Indonesia (IMI)  menelusuri beberapa wilayah di Arkaweet dan Makmurat yang berjarak 500 meter dari zona konflik bersenjata.   Sebelumnya, KBRI juga telah mendistribusikan  sembako  kepada WNI, termasuk kepada 76 mahasiswa yang ditampung  di Auditorium Kampus Internasional University of Africa.

Bantuan yang diberikan berupa mie instan, roti, beras, telur, teh, kopi dan air mineral. Pasokan didapatkan KBRI di tengah kelangkaan suplai logistik akibat tersendatnya distribusi barang masuk dan banyaknya toko yang tutup. Pada 16 April, KBRI juga telah melakukan silaturahmi virtual dengan WNI berdomisili di Khartoum dan sekitarnya untuk menyampaikan langkah dan imbauan KBRI di masa genting tersebut. Sesuai data KBRI, jumlah WNI tercatat sebanyak 1.209 orang, mayoritas berdomisili di wilayah Khartoum, dan sebagian di Wad Madani, dan Port Sudan. (TIM)


Posting Komentar

0 Komentar