Menkumham Sebut Seleksi Dirjen Imigrasi dari Non PNS Masih Dalam Tahapan Proses

 

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) RI Yasonna H.Laoly mengatakan bahwa Seleksi untuk Jabatan Direktur Jenderal Imigrasi khusus dari Kalangan Non-Pegawai Negeri Sipil masih dalam tahapan proses (Foto:dok)
Jakarta, KORANTRANSAKSI.com – Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna H.Laoly menjelaskan bahwa, seleksi Direktur Jenderal Imigrasi khusus dari kalangan non-Pegawai Sipil (PNS) masih dalam tahap proses. "Saat ini proses open bidding masih berlangsung untuk jabatan Dirjen Imigrasi”, ujar Yasonna. Ia menyebutkan bahwa, saat ini pihaknya fokus untuk mencari kriteria yang sesuai dari kalangan non-PNS, nantinya akan digabungkan dengan calon dari kalangan PNS. "Sebelumnya kan sudah ada karena dibuka sekarang, yang sebelumnya kita setop dulu, yang sekarang yang non PNS nya”, ucapnya.

Sebelumnya, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI telah melakukan seleksi terbuka untuk Jabatan Direktur Jenderal Imigrasi. Seleksi tersebut dibuka khusus dari kalangan Non-Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan usia maksimal 58 Tahun pada Desember 2022.

Pengumuman seleksi tersebut tertuang dalam Surat Nomor SEK-KP.03.03-671. Surat ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal Kemenkumham Andap Budhi Revianto selaku Ketua Panitia Seleksi. Posisi Dirjen Imigrasi sebelumnya sempat menjadi sorotan usai Presiden Jokowi mengeluhkan beberapa hal mengenai keimigrasian.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam rapat yang membahas mengenai visa on arrival (VoA) dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) digelar di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat, 9 September 2022. Dalam rapat itu, Jokowi menyebutkan banyak keluhan yang masuk kepadanya mengenai urusan imigrasi. Sehingga Jokowi mengharapkan perubahan total dalam pelayanan imigrasi.

"Jadi yang kita lihat dan disampaikan ke saya, banyak, baik dari investor, baik mengenai turis, baik mengenai orang yang ingin dapat kitas izin tinggal, auranya yang saya rasakan itu, imigrasi ini masih mengatur dan mengontrol. Sehingga apa? Akhirnya apa? Menyulitkan. Ini yang diubah total, harus. Yang seharusnya auranya adalah memudahkan dan melayani. Harus berubah total. Kalau kita ingin investasi datang, turis datang, harus diubah”, tuturnya. (ZIK/RED)

 

 

 


Posting Komentar

0 Komentar