Jasa Marga Resmi Jual 40 Persen Saham Jalan Tol MBZ ke Salim Group

 

Penandatanganan Kontrak Jual Beli Saham Tol MBZ antara Jasa Marga dengan Group Salim (Foto:dok)
Jakarta, KORANTRANSAKSI.com - PT Jasa Marga (Persero) Tbk resmi menjual 40 persen kepemilikan saham di Jalan Tol Layang MBZ kepada PT Margautama Nusantara (MUN) atau yang menjadi bagian dari Salim Group. Kepastian tersebut setelah Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur dan Direktur Utama PT MUN Danni Hasan menandatangani Akta Jual Beli Saham atau Sales Purchase Agreement (SPA) untuk PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC), anak usaha PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) yang mengelola Tol MBZ pada Senin (10/10).

Komitmen tersebut membuat secara resmi Jasa Marga melakukan divestasi sebesar 40 persen dari total 80 persen saham di PT JJC. Setelah pelaksanaan penandatanganan SPA, komposisi pemegang saham PT JJC saat ini yaitu sebesar 40 persen dimiliki PT JTT yang merupakan subholding dari Jasa Marga, 40 persen dimiliki PT MUN yang merupakan anak usaha dari PT NI, dan 20 persen lainnya dimiliki oleh PT RSP.

Subakti Syukur mengatakan aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi yang dilakukan Jasa Marga melalui program asset recycling untuk mengoptimalkan portofolio bisnis. Hal itu juga dalam rangka menyeimbangkan pertumbuhan dan menjaga kesinambungan bisnis perusahaan.

(Foto:dok)
Subakti mengungkapkan dalam beberapa bulan terakhir ini Jasa Marga telah berdiskusi dan negoisasi secara intens dengan manajemen PT MUN. Sehingga sepakat untuk melanjutkan penandatanganan SPA PT JJC yang tentunya memberikan manfaat untuk semua pihak.

“Saya menyampaikan selamat bergabung kepada PT MUN yang kini telah menjadi mitra strategis Jasa Marga dan PT RSP dalam pengusahaan Jalan Layang MBZ. Jalan tol ini merupakan jalur strategis yang memiliki peran penting dalam jaringan Jalan Tol Trans Jawa dengan volume lalu lintas yang terus tumbuh dari tahun ke tahun," kata Subakti melalui keterangan tertulis, Selasa (11/10).

"Saya yakin Jasa Marga dan PT MUN memiliki kesamaan visi dalam mewujudkan penyelenggaraan jalan tol yang profesional, efisien dan berkelanjutan, serta mengutamakan pelayanan terbaik kepada para pengguna jalan tol,” tambahnya.

Senada dengan Subakti, Danni Hasan mengatakan Jalan Layang MBZ merupakan proyek strategis yang diharapkan dapat menjadi salah satu aset unggulan perusahaan. Langkah itu sekaligus menjadi bukti kongkret kontribusi MUN dalam mendukung penciptaan konektivitas nasional.

“Setelah melalui proses yang cukup panjang, MUN akhirnya secara resmi mengakuisisi 40 persen saham Jasa Marga atas PT JJC dengan tetap memenuhi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG). Aksi korporasi ini merupakan salah satu strategi bisnis perusahaan untuk pengembangan jalan tol strategis di wilayah perkotaan dengan tingkat pertumbuhan lalu lintas yang terus bertumbuh untuk jangka panjangnya,” ujar Danni.

PT JJC merupakan Badan Usaha Jalan Tol pengelola Jalan Layang MBZ sepanjang 38 Km yang beroperasi sejak tahun 2019 dengan hak konsesi selama 45 tahun (2017 sampai 2062). Jalan Layang MBZ membentang dari ruas Cikunir hingga Karawang Barat yang merupakan jalur alternatif bagi pengguna jalan tol jarak jauh.

Dengan dioperasikannya Jalan Layang MBZ secara terintegrasi, kepadatan pada segmen Jakarta-Cikampek dapat didistribusikan secara efektif dan efisien. Sehingga terjadi peningkatan kelancaran lalu lintas pada jalur tersebut yang saat ini menjadi penghubung utama wilayah Jakarta ke arah timur dan sebaliknya.

Penandatanganan SPA PT JJC tersebut dihadiri oleh Direktur Utama PT Nusantara Infrastructure Tbk Ramdani Basri, Direktur Bisnis Jasa Marga Reza Febriano, Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga M. Agus Setiawan, Direktur Operasi Jasa Marga Fitri Wiyanti, Direktur Human Capital & Transformasi Bagus Cahya A.B, Direktur PT MUN Anton Sujarwo, Direktur Bisnis PT JTT Pratomo Bimawan Putra, Direktur Keuangan PT JTT Pramitha Wulanjani, Direktur PT Ranggi Sugiron Perkasa (RSP) Sunarijadi, dan Direktur Utama PT JJC Hari D. Pratama. (TIM)

 



Posting Komentar

0 Komentar