Ini Langkah Menparekraf Untuk Menghadapi Pengeluaran Wisatawan yang Terdampak Kenaikan Harga BBM

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat menyampaikan sambutan (Foto:dok)
Jakarta, KORANTRANSAKSI.com – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menilai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang berpotensi menekan pengeluaran wisatawan sekitar 10 %. Menyikapi hal tersebut, pihaknya pun mengeluarkan tiga kebijakan. Seperti, bantuan bimbingan teknis dan pendampingan bagi pelaku usaha parekraf pada level kecil dan mikro, agar bisa mengelola biaya operasional lebih baik.

Kemudian, mendorong wisata minat khusus yang berpotensi mengurangi konsumsi BBM baik secara langsung maupun tidak langsung. Misalnya, sport tourism, wisata gowes, serta lari atau marathon. Secara jangka panjang, industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus mulai beralih pada pengembangan sumber energi terbarukan. Hal itu sesuai dengan konsep pengembangan pariwisata berkelanjutan.

“Bagaimana mereka mengurangi penggunaan dari energi fosil yang sekarang harganya meningkat, dengan menggunakan energi surya maupun energi sumber daya baru di destinasi wisata”, ujar Sandiaga Uno.

Adapun perkembangan digital nomad atau orang yang bekerja tanpa terikat waktu dan tempat, dinilai menunjukkan peningkatan yang positif. Berdasarkan data Ditjen Imigrasi, jumlah wisatawan yang menggunakan visa kunjungan ke Indonesia pada Januari–Agustus 2022 mencapai 3.017 orang.

Diketahui, tiga negara terbanyak ialah Rusia, Amerika Serikat dan Inggris. Menurut kajian Kemenparekraf, kawasan Canggu di Bali merupakan wilayah dengan jumlah digital nomad terbesar. Saat ini, sudah terjadi penyebaran hingga ke Jimbaran dan Uluwatu. Lalu, tiga besar pasar digital nomad ke Bali adalah Rusia, Inggris dan Jerman, berikut negara pecahan Uni Soviet, seperti Ukraina, Kazakstan dan Uzbekistan.

"Calon digital nomad yang akan melakukan kunjungan wisatawan ke Indonesia, kita fasilitasi. Harapannya, ada transformasi ekonomi dengan semakin terbukanya lapangan kerja," tuturnya. (TIM/RED)

Posting Komentar

0 Komentar